Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kinerja pengawasan administrasi dalam sektor kepabeanan disebut terus menunjukkan peningkatan hasil.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan hal ini sejalan dengan penguatan tata kelola pengawasan serta meningkatnya kepatuhan eksportir yang berhasil mendorong tambahan penerimaan signifikan dari kegiatan pengawasan bea keluar dalam tiga tahun terakhir.
Dalam paparannya, Purbaya membeberkan jika pada 2023, hasil pengawasan mencatatkan penerimaan sebesar Rp 191,54 miliar.
Baca Juga: Berlaku 2026! Purbaya Bidik Rp 23 Triliun dari Pungutan Bea Keluar Emas dan Batubara
Pada tahun 2024, hasil penerimaan tersebut melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 477,96 miliar. Tren positif tersebut berlanjut pada tahun ini, di mana hingga November 2025, penerimaan dari pengawasan ini telah mencapai Rp 496,77 miliar.
Menurut Purbaya, capaian ini tidak terlepas dari penguatan pengawasan administratif oleh otoritas kepabeanan serta meningkatnya kepatuhan eksportir terhadap ketentuan bea keluar.
"Ini menggambarkan penguatan pengawasan administratif dan peningkatan kepatuhan eksportir berperan penting dalam menjaga penerimaan negara dari komoditas bea keluar," kata Purbaya dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Senin (8/12/2025).
Berdasarkan data Kemenkeu, nota pembetulan juga menjadi sumber penerimaan terbesar dari seluruh kegiatan pengawasan.
Pada 2023, nota pembetulan menyumbang Rp 51,18 miliar, kemudian meningkat tajam menjadi Rp 327,92 miliar pada 2024, dan kembali melesat mencapai Rp 487,99 miliar hingga November 2025.
Sementara itu, penerimaan dari kegiatan audit dan penelitian ulang menunjukkan kontribusi lebih kecil namun tetap konsisten.
Baca Juga: Bea Cukai Musnahkan Miras dan Rokok Ilegal, Rp 37,64 Miliar Berhasil Diselamatkan
Audit menghasilkan Rp 31,56 miliar di tahun 2023, Rp 2,01 miliar pada tahun 2024, dan Rp 163 juta hingga November 2025. Adapun penelitian ulang berkontribusi Rp 108,78 miliar di tahun 2023, Rp 150,03 miliar tahun 2024, dan Rp 8,62 miliar hingga November 2025.
Selanjutnya: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.695 Per Dolar AS Hari Ini (8/12), Terlemah di Asia
Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 8-15 Desember 2025, Indomilk-Rinso Diskon Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













