kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerimaan negara terancam jatuhnya harga minyak, Sri Mulyani enggan berkomentar


Senin, 09 Maret 2020 / 13:35 WIB
Penerimaan negara terancam jatuhnya harga minyak, Sri Mulyani enggan berkomentar
ILUSTRASI. Harga minyak dunia yang anjlok berpotensi menahan permintaan negara


Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jatuhnya harga minyak mentah dunia menjadi sumber ancaman baru bagi prospek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. 

Meski mengurangi beban neraca migas, penurunan harga minyak berisiko menekan penerimaan negara terutama dari pos penerimaan pajak penghasilan (PPh) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor migas. 

Kendati begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani belum mau memberi komentar terkait pengaruh jatuhnya harga minyak terhadap APBN 2020. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Penurunan harga minyak bisa kurangi beban impor

“Terkait pengaruh ke seluruh postur APBN, saya tidak akan berkomentar. Kami masih akan melihat seluruh perkembangan,” tutur Sri Mulyani, Senin (9/3). 

Ia tak menampik, dinamika harga dan pasar minyak mentah dunia menjadi salah satu isu yang kini menjadi perhatian serius pemerintah, terutama dalam kaitannya dengan keuangan negara. 

Apalagi kondisi penerimaan negara sudah mengalami tekanan sejak tahun lalu, salah satunya dipengaruhi oleh realisasi harga ICP yang berada jauh di bawah asumsi dalam APBN 2019. 

“Kami menghadapi harga yang melemah dan volume yang menurun karena produksi Indonesia turun, juga dari sisi nilai tukar (menguat) meski sekarang rupiah makin mendekat ke nilai asumsi,” lanjutnya. 

Baca Juga: Waduh, harga minyak WTI anjlok ke US$ 28,12 dan Brent jatuh ke US$ 32,12 per barel

Namun di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah juga masih perlu melihat apakah penurunan harga minyak mentah dunia merupakan situasi yang berlangsung hanya dalam jangka pendek hitungan bulan, atau jangka panjang yaitu hitungan kuartal atau semester. 

“Kami lihat nanti pengaruhnya terhadap APBN dalam setahun ini. Saya tidak mau melihat sepenggal-sepenggal,” tandas Sri Mulyani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×