Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada awal tahun 2022 mengalami penurunan. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2022 sebesar US$ 413,6 miliar, atau turun dari posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar US$ 415,3 miliar.
Dengan posisi tersebut, ULN Januari 2022 terpangkas 1,7% bila dibandingkan periode Januari 2021. Penurunan ini lebih dalam dibandingkan penurunan pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,4% year on year (yoy).
Analis makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz optimistis tren utang ke depan berpotensi kembali mengalami penurunan. "Ini seiring dengan penerimaan yang lebih baik, dengan demikian kemampuan pembayaran utang seharusnya juga membaik,” ujar Faiz kepada Kontan.co.id, Selasa (15/3).
Baca Juga: Ada Pelunasan Pinjaman, Utang Luar Negeri (ULN) Swasta Menyusut pada Januari 2022
Faiz bilang penerimaan negara yang moncer ini disumbang salah satunya oleh peningkatan harga komoditas, sehingga potensi penurunan utang ke depan masih ada.
Selain itu, strategi pemerintah untuk mengandalkan surat utang domestik juga berlanjut pada tahun ini sehingga porsi utang dalam valuta asing juga berkurang.
Dari sisi rasio utang pun, saat ini pun rasio utang ada di posisi 34,1% Produk Domestik Bruto (PDB), Faiz mengatakan ini masih aman. Hal ini mengacu pada banyak riset yang menunjukkan level aman utang adalah 60% PDB atau pada level utang jangka panjang yang menurun.
Baca Juga: Utang Luar Negeri (ULN) Pemerintah Menurun pada Awal Tahun 2022
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan lebih baik. Bahkan menurut perkiraannya, pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa berada di kisaran 5,1% yoy, sehingga kemampuan membayar utang pemerintah diperkirakan akan membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News