kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerimaan besar di transaksi berjalan, debt to service ratio kuartal III-2020 turun


Minggu, 22 November 2020 / 21:47 WIB
Penerimaan besar di transaksi berjalan, debt to service ratio kuartal III-2020 turun
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang dolar AS


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar kuartal III-2020 sebesar US$ 408,5 miliar, tumbuh 3,8% yoy atau lebih rendah dari pertumbuhan ULN pada kuartal II-2020 yang sebesar 3,8% yoy.

Sejalan dengan itu, rasio pembayaran utang atau debt to service ration (DSR) tier-1 kuartal III-2020 tercatat sebesar 23,79% atau turun dari kuartal II-2020 yang sebesar 29,73%.

Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Sugandi melihat, penurunan DSR yang signifikan di kuartal III-2020 ini disebabkan oleh penerimaan yang besar pada transaksi berjalan (current account).

“Kalau misal melihat data neraca pembayaran Indonesia untuk kuartal III-2020, neraca transaksi berjalan Indonesia surplus US$ 1,0 miliar,” tutur Eric kepada Kontan.co.id, Minggu (22/11).

Baca Juga: Pemulihan ekonomi bisa mendorong pencarian dana di pasar modal

Eric pun mengatakan, kalau semakin rendah DSR, maka akan semakin baik. Karena, semakin banyak bagian dari penerimaan transaksi berjalan yang bahkan lebih bisa digunakan untuk tujuan selain pembayaran utang.

Asal tahu saja, DSR merupakan rasio antara pembayaran cicilan pokok dan bunga utang sebagai pembilang terhadap pos penerimaan pada neraca transaksi berjalan sebagai penyebut.

Dalam DSR tier-1, yang dicakup pada pembilang adalah pembayaran cicilan pokok utang dan bunga utang luar negeri jangka panjang plus bunga utang jangka pendek.

“Jadi, DSR ini menunjukkan seberapa besar bagian (share) dari penerimaan pada neraca transaksi berjalan yang digunakan untuk pembayaran cicilan dan bunga utang luar negeri,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×