Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Permintaan CPO RI Terpukul
Senada dengan Dinna, Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Ajib Hamdani, juga memperingatkan bahwa gejolak politik dan keamanan di India dapat memukul permintaan terhadap CPO dan batu bara dari Indonesia.
“Ekspor ke India didominasi oleh komoditas batu bara dan crude palm oil (CPO). Dengan gejolak politik dan keamanan di India, berpotensi membuat kontraksi ekonomi dan penurunan permintaan dari India,” kata Ajib.
Ajib mencatat bahwa neraca dagang Indonesia-India merupakan salah satu penyumbang surplus terbesar bagi RI setelah Amerika Serikat, dengan nilai yang mencapai selisih US$ 15 miliar pada 2024.
Karena itu, menurutnya, pemerintah perlu menyiapkan strategi alternatif.
Tonton: Gapki: Kenaikan Pajak Impor India akan Pengaruhi Kinerja Ekspor CPO
“Kalau terjadi kontraksi ekonomi dan permintaan, harapannya, pemerintah bisa membangun kerja sama bilateral dengan negara-negara lain yang bisa mensubstitusi pasar India,” ujar Ajib.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, India dan Pakistan masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar CPO dan turunannya dari Indonesia.
India menempati posisi teratas dengan volume ekspor 4,27 juta ton, disusul Pakistan dengan 3 juta ton.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perang India-Pakistan Bisa Pukul Pendapatan Ekspor CPO Indonesia"
Selanjutnya: Kemnaker Gelar Job Fair Nasional 22-23 Mei 2025, Ini Cara Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News