Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Kartu Prakerja sedianya resmi diluncurkan dan terbuka untuk pendaftaran secara online pada hari ini Kamis (9/4).
Namun, pendaftaran diundur menjadi Sabtu (11/4) lantaran masih adanya hambatan teknis pada situs resmi program anyar pemerintah tersebut.
“Tanggal peluncuran peluncuran ini berubah sedikit karena perlu memastikan situs dapat memberikan layanan yang handal dan aman serta demi memitigasi adanya kendala-kendala teknis pada saat pendaftaran dimulai. Kami tidak ingin nantinya ada pendaftar yang kecewa karena kendala teknis,” ujar Panji Winanteya Ruky Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja seperti dikutip dari keterangannya pada situs prakerja.go.id, Kamis (9/4).
Baca Juga: Begini jurus Gubernur Ganjar menahan gelombang PHK di Jawa Tengah
Panji mengatakan, saat ini Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja aktif berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait di pemerintahan tentang perubahan jadwal ini.
Kendati jadwal berubah, Panji menuturkan bahwa peluncuran dan pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja tetap selaras dengan rencana awal yang telah diumumkan pada saat soft launch Program Kartu Prakerja sebelumnya, yaitu situs akan beroperasi secara menyeluruh pada minggu kedua April.
“Sesuai dengan arahan Pak Presiden Joko Widodo, program Kartu Prakerja ini akan menjadi program bantuan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan akibat pandemic COVID-19. Kami mengajak masyarakat untuk menyiapkan informasi seperti data diri, NIK, no HP, email dan sebagainya agar dapat sukses mendaftar di situs resmi tanggal 11 April nanti,” tutup Panji.
Baca Juga: Ribuan buruh di Jawa Barat terkena PHK selama pandemi virus corona
Adapun, program Kartu Prakerja akan membuka pendaftaran dengan kuota untuk 164.000 orang setiap minggunya. Pemerintah menargetkan sasaran program ini untuk sekitar 5,6 juta pendaftar selama tahun 2020 dengan anggaran yang telah disiapkan sebesar Rp 20 triliun.
Sebelumnya pemerintan menambah anggaran pelaksanaan program Kartu Prakerja untuk tahun ini dari semula Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun.
Baca Juga: DPR diminta nonaktifkan saja fungsi legislasi selama pandemi virus corona
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penambahan anggaran sejalan dengan kebijakan pemerintah memperkuat jaring pengaman sosial (social safety net) dalam rangka menghadapi dampak Covid-19 di Indonesia.
“Kartu Prakerja ini menjadi instrumen insentif bagi pekerja yang mengalami penurunan pendapatan atau kehilangan pekerjaan, serta untuk pelaku usaha mikro dan kecil yang mengalami kesulitan,” tutur Airlangga dalam konferensi pers bersama KSSK, Rabu (1/4).
Program Kartu Prakerja diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi beban hidup di tengah sulitnya perekonomian akibat wabah saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News