kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pencarian AirAsia dibantu delapan kapal perang


Senin, 29 Desember 2014 / 10:59 WIB
Pencarian AirAsia dibantu delapan kapal perang
ILUSTRASI. Simak beberapa ide menata foto di dinding rumah di bawah ini


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. TNI Angkatan Laut mengerahkan sebanyak 8 unit Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) kemarin. Delapan kapal ini akan melakukan pencarian tanpa ada batasan waktu.

"Kami siapkan delapan unit kapal perang. Tiga sudah on the way ke lokasi yang diperkirakan. Lima unit lagi akan kami berangkatkan siang ini," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/12).

Delapan unit KRI tersebut adalah KRI Sutedi Senaputra, KRI Pattimura, KRI Yos Sudarso, KRI Tong, KRI Todak, KRI Pulau Rengat, KRI Banda Aceh dan KRI Hasanudin. Manahan mengatakan, dari delapan KRI tersebut, satu KRI, yakni KRI Banda Aceh berjenis Landing Platform Doc (LPD) atau kapal markas.

"KRI Banda Aceh baru kita berangkatkan siang ini. Di dalamnya kita mengangkut tiga helikopter untuk bantu pencarian via udara," ujar Manahan.

Pada delapan unit kapal perang tersebut, total ada 750 personel TNI AL. Mereka berada di bawah tanggung jawab Badan SAR Nasional (Basarnas). Manahan mengatakan, delapan unit KRI itu diinstruksikan menyusuri perairan sekitar Belitung dan Kepulauan Riau. Lokasi tersebut mengacu pada posisi yang diberikan oleh Basarnas soal posisi terakhir pesawat komersil tersebut.

"Kapal-kapal itu tidak punya masa tugas. Kami hanya bergantung pada instruksi Dansatgas kami. Selebihnya, mereka terus mencari," ujar Manahan.

Seperti diberitakan, pesawat Airasia QZ8501 hilang kontak pukul 07.55 WIB pada Minggu (28/12/2014) kemarin. Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. Namun, tak lama setelah, itu pesawat hilang dari radar.

Pesawat Airasia QZ8501 ini membawa 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak, dan 1 orang balita. Di dalam pesawat itu, ada pula warga negara asing dan awak kabin yakni Singapura 1 orang, Inggris 1 orang, Malaysia 1 orang, Korea Selatan 3 orang, dan Perancis 1 orang.

Tim operasi SAR telah diterjunkan di bawah panduan Badan SAR Nasional. AirAsia mengklaim bahwa kondisi pesawat layak terbang dan telah melakukan perawatan berjadwal terakhir pada 16 November 2014. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×