kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Indef Prediksi Utang Pemerintah Bakal Naik pada Akhir Tahun 2026


Senin, 08 September 2025 / 15:36 WIB
Indef Prediksi Utang Pemerintah Bakal Naik pada Akhir Tahun 2026
ILUSTRASI. Total utang pemerintah mencapai Rp 8.113 triliun per Juli 2025. INDEF memprediksikan utang akan terus naik sampai akhir tahun,


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mencatat total utang pemerintah mencapai Rp 8.113 triliun per Juli 2025.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan posisi utang pemerintah pada tahun 2024 yang sebesar Rp 7.730 triliun. 

Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, M Rizal Taufikurahman, menilai tren utang pemerintah masih akan meningkat hingga akhir tahun. 

Baca Juga: Menko Airlangga Tegaskan Burden Sharing BI-Kemenkeu Bukan Cetak Utang Baru

“Tren ke depan relatif masih akan naik seiring kebutuhan pembiayaan APBN yang cukup besar pada tahun pertama pemerintahan Prabowo,” ujar Rizal kepada Kontan, Senin (8/9).

Ia menjelaskan, arah kebijakan fiskal yang menekankan pada program subsidi pangan, belanja pertahanan, serta berbagai program populis berpotensi mendorong pelebaran defisit.

Menurut perhitungannya, jika defisit dijaga di kisaran 2,5%–2,8% PDB (Produk Domestik Bruto), maka penambahan utang hingga akhir tahun diperkirakan berada di rentang Rp 200 triliun sampai Rp 300 triliun.

"Sehingga total utang berpotensi mendekati Rp 8.300 triliun hingga Rp 8.400 triliun pada Desember 2025,” ujarnya.

Namun menurutnya, proyeksi tersebut masih bergantung pada sejumlah faktor dan dinamika ekonomi. 

“Realisasi penerimaan negara, efektivitas penyerapan belanja, serta dinamika global yang memengaruhi suku bunga dan kurs akan sangat menentukan arah utang ke depan,” pungkasnya. 

Baca Juga: Pemerintah Gelar Lelang SUN pada 9 September 2025, Targetkan Dana Rp 27 Triliun

Selanjutnya: Adira Finance Kuat Hadapi Demo, NPF Rendah 2,3%!

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 8-15 September 2025, Sunlight-Downy Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×