Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia berbasis lokal.
Hal itu dinilai Jokowi lebih efektif bila menggunakan pembatasan yang lebih besar. Jokowi menyebut penanganan berbasis lokal tersebut dengan sebutan mini lockdown.
"Saya kira itu lebih efektif. Mini lockdown yang berulang itu akan lebih efektif," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Senin (28/9).
Baca Juga: Saat Suster Fira bercerita ke Jokowi pulang ke rumah sebulan sekali
Mini lockdown akan menerapkan pembatasan dalam skala mikro. Jokowi menyebut pembatasan bisa dilakukan dalam skala RT, RW, Kantor, atau Pondok Pesantren.
Jokowi memandang bila pembatasan dilakukan dengan skala besar akan berdampak merugikan. Pembatasan skala besar akan menggeneralisir satu wilayah yang dibilang Jokowi belum tentu seluruhnya terpapar Covid-19.
"Jangan sampai kita generalisir satu kota atau satu kabupaten apalagi satu provinsi, ini akan merugikan banyak orang," terang Jokowi.
Asal tahu saja saat ini terdapat sejumlah daerah yang melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Salah satunya adalah Provinsi DKI Jakarta yang memperpanjang PSBB hingga 11 Oktober 2020 mendatang.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Minggu (27/9) terdapat 275.213 kasus positif Covid-19. Dari angka tersebut sebanyak 203.014 orang sembuh dan 10.386 orang meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News