kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penambang batubara minta roadmap hilirisasi komprehensif


Jumat, 23 Oktober 2020 / 18:26 WIB
Penambang batubara minta roadmap hilirisasi komprehensif
ILUSTRASI. Penambang batubara minta roadmap hilirisasi komprehensif.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mendukung pembuatan peta jalan atau roadmap hilirisasi batubara.

Roadmap dibutuhkan untuk memberikan kepastian dalam membangun industri hilir batubara. Guna mencapai tujuan tersebut roadmap harus bersifat komprehensif.

"Kalau mau hilirisasi perlu roadmap yang komprehensif," ujar Hendra saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (23/10).

Komprehensif tersebut memasukan unsur keekonomian dari industri hilir batubara. Termasuk dengan insentif yang diperlukan sehingga hal tersebut menarik bagi pelaku usaha.

Baca Juga: Ekspor batubara mentah, Jokowi: Harus segera diakhiri

Selain itu, secara jangka panjang, pasar produk hilir batubara tersebut perlu juga dipetakan. Sehingga terdapat kepastian bahwa produk hilir batubara dapat dijual secara konsisten.

Hendra bilang, oleh karena itu, perlu penyertaan pelaku usaha dalam pembuatan roadmap tersebut. Keikutsertaan pelaku usaha sebagai pemegang kepentingan harus dilakukan sejak awal.

"Pelaku usaha kita minta dilibatkan dari awal karena kita yang terdampak, perspektif pelaku usaha sangat penting," terang Hendra.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta percepatan pembuatan roadmap hilirisasi batubara. Jokowi mengungkapkan masih adanya kendala dalam pengembangan industri turunan batubara.

"Ini masih terkendala urusan yang berkaitan dengan keekonomian dan juga terkendala dengan faktor teknologi," ungkap Jokowi.

Jokowi menyebut pada tahun 2019 baru 5 pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK OP) yang melakukan coal upgrading. Sementara itu baru dua yang telah memproduksi briket batubara.

Selanjutnya: Presiden Jokowi minta roadmap hilirisasi batubara dipercepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×