Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran Februari 2019 meningkat 9,1% secara tahunan. Peningkatan juga terjadi sejak awal tahun IPR Februari 2019 sebesar 218,2, sedangkan bulan sebelumnya tercatat 218,1.
Berdasarkan hasil analisis ekonom Asia Development Bank Institute (ADBI) Eric Sugandi peningkatan ini lebih karena pendapatan rumah tangga yang meningkat. "Salah satunya karena adanya berbagai stimulus pemerintah jelang pemilu," jelas Eric saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/4).
Subkelompok yang mengalami kenaikan pada Februari 2019 adalah suku cadang, makanan dan minuman, barang budaya dan sandang. Berdasarkan kelompok tersebut Eric melihat selain karena faktor menjelang pemilu, juga terkait belanja seasonal Imlek.
Kondisi ini juga dijelaskan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey. Menjelang pemilu konsumsi akan bergerak naik terutama untuk sektor makanan dan minuman serta garmen. "Betul naik, karena terjadi pesanan yang tidak biasa. Ada lonjakan transaksi untuk kampanye," jelas Roy.
Adapun, menurut keterangan Roy, menjelang pemilu menyebabkan kenaikan belanja hingga 30%. Angka tersebut tergolong biasa untuk masa-masa sebelum pemilu. Faktor ini juga yang menjelaskan, sejak awal tahun belanja eceran mengalami peningkatan bahkan indeksnya lebih tinggi bila dibandingkan awal tahun 2017 dan 2018.
Roy juga menjelaskan belum ada kenaikan pola konsumsi menjelang puasa dan lebaran pada Februari dan Maret 2019. Jadi memang lebih dominan faktor pemilu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News