Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Maret 2019 meningkat menjadi US$ 124,5 miliar. Angka tersebut naik US$ 1,2 miliar dari posisi bulan sebelumnya yang tercatat US$ 123,3 miliar.
"Peningkatan cadev dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan penerimaan valas lainnya," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam rilis resmi yang dikutip Kontan.co.id, Senin (8/4).
Posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan tujuh bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadev tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik.
Peningkatan cadev ini sesuai dengan perkiraan beberapa ekonom yang sempat ditanyai Kontan.co.id.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede misalnya, memperkirakan cadev Maret 2019 akan di kisaran US$ 124,5 miliar hingga US$ 125,5 miliar.
Kenaikan didorong oleh masuknya investasi ke dalam negeri baik melalui investasi langsung, saham maupun surat berharga negara (SBN).
Pada kisaran yang mendekati, ekonom Asia Development Bank Institute (ADBI) Eric Sugandi juga memprediksi posisi cadev sebesar US$ 125 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News