kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah was-was penerimaan pajak semester II


Senin, 11 September 2017 / 22:38 WIB
Pemerintah was-was penerimaan pajak semester II


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Performa penerimaan pajak yang ditunjukkan oleh realisasi dibandingkan dengan target secara bulanan, menunjukkan tren penurunan.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) menunjukkan, realisasi penerimaan pajak di Maret dan April lebih besar dibanding target bulanannya.

Namun di bulan Mei yang terjadi justru sebaliknya. Realisasi penerimaan pajak lebih rendah dibanding target bulanannya. Bahkan hal itu terjadi hingga Agustus 2017, yaitu realisasi penerimaan pajak tercatat sebesar Rp 81,2 triliun. Sementara targetnya Rp 107,5 trilun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah masih akan menjaga penerimaan pajak di semester kedua tahun ini. Sebab, di semester kedua tahun lalu realisasi penerimaan pajak terbantu program pengampunan pajak (tax amnesty).

"Tahun lalu semester kedua peranan dari tax amnesty cukup signifikan, pendapatannya sampai Rp 100 triliun sendiri, maka kami sekarang jaga di semester kedua ini agar dampak dari tax amnesty tahun lalu tidak menimbulkan pengaruh terhadap target penerimaan di semester kedua," kata Sri Mulyani di DPR, Jakarta, Senin (11/9).

Lebih lanjut menurutnya, pemerintah akan menjaga penerimaan pajak di semester kedua tahun ini agar bisa mengompensasi lonjakan penerimaan di semester kedua tahun 2016. Base line realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun ini lanjut dia, akan menentukan target penerimaan pajak di tahun depan.

"Ini sedang membahas dengan dewan mengenai postur anggaran 2018, dimulai dengan asumsi makro, dilanjut dengan penentuan tax rationya, dan kemudian pertumbuhannya (penerimaan pajak) dari tahun sekarang ini," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×