kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Tetap Optimistis Investasi di 2010 Tumbuh Subur


Kamis, 10 Desember 2009 / 06:50 WIB


Reporter: Martina Prianti | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah optimistis investasi dalam bentuk penanaman modal langsung tahun depan bakal mencapai 15%. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, dibanding tahun ini, investasi tahun depan bakal meningkat tajam. "Investasi tahun depan akan meningkat 10% hingga 15% dibandingkan investasi 2009," ucap Gita, Rabu (9/12).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sendiri mengatakan, investasi sangat berhubungan dengan prospek ekonomi suatu negara. Stabilitas politik dan ekonomi yang relatif terjaga dan di dukung inflasi yang tidak rendah maka akan mendorong investasi masuk. "Target pertumbuhan antara 5% hingga 6% itu kemudian menimbulkan semacam optimisme. Ini akan mempengaruhi minat investasi, kita melihat investasi bisa tumbuh antara 5% hingga 8%.

Kepala BKPM menilai, investasi bersifat demokratis. Makanya investasi akan masuk ke daerah atau negara yang dinilai memiliki prospek cerah. Menurut Gita, ada keterkaitan antara iklim investasi yang kondusif di sektor riil dengan potensi aliran modal masuk ke pasar modal.

Maka, lanjut Gita, bila pemerintah mampu membuat nyaman para pemodal di sektor riil akan berimplikasi positif terhadap kepercayaan yang luar biasa bagi para pelaku pasar modal. "Saya menilai iklim investasi kita positif, (kebijakan) fiskal dan moneter positif, dan kerjasama antar lembaga di daerah positif. Kebijakan fiskal di 2010 akan menciptakan iklim yang lebih positif," lanjutnya.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sendiri mengatakan, pemerintah dalam rencana kerja pemerintah jangka menengah nasional (RPJMN) menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional sekitar 6,8% per tahun untuk mencetak pertumbuhan di atas 7% mulai 2013.

Untuk itu, kata Hatta, pemerintah memperkirakan setidaknya dibutuhkan investasi sekitar Rp 2.000 triliun per tahun oleh pemerintah dengan swasta. Investasi tahun depan sendiri, diyakini akan menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diupayakan naik, dari sekitar 3% pada 2009 menjadi di atas 7%. "Itu akan bergerak terus sehingga pada 2014 rata-rata pertumbuhan investasi diharapkan di atas 12% hingga 15%," tambah Hatta.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional ke depan bakal di topang oleh investasi dan ekspor serta didukung kinerja domestik yang handal. Fokus investasi tersebut, lanjut Hatta, diharapkan bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas seiring dengan menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah bertekad akan terus menekan tingkat kemiskinan dan pengangguran masing-masing menjadi 8-10% dan 4-5% di 2014.

Karenanya, lanjut dia, inflasi akan ditekan pada level yang mendukung penciptaan iklim investasi dan belanja masyarakat sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, pemerintah juga tengah mematangkan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di lima koridor prioritas guna mempercepat dan meratakan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×