kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Pemerintah Telah Salurkan Rp 22,5 Triliun Bansos Sembako


Rabu, 19 Juni 2024 / 16:48 WIB
Pemerintah Telah Salurkan Rp 22,5 Triliun Bansos Sembako
ILUSTRASI. Pekerja menjahit karung beras paket Bansos Pangan kemasan 10 kilogram di gudang Bulog Serang, Banten, Kamis (25/4/2024). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan hingga April 2024 volume penyaluran Bansos Pangan telah mencapai 641 ribu ton dan akan berlanjut hingga bulan Juni 2024 dalam program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/nym.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyalurkan anggaran sebesar Rp 22,5 triliun untuk program bantuan sosial (bansos) sembako hingga 6 Juni 2024.

Realisasi bansos sembako tersebut telah diberikan kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Baca Juga: Korban Judi Online Diusulkan Dapat Bansos, Begini Respons Menaker

"Program sembako merupakan salah satu bantuan sosial untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat keluarga penerima manfaat (KPM) sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan," dikutip dari instagram @ditjenperbendaharaan, Selasa (19/6).

Kemenkeu menyebut, meski namanya bansos sembako, masyarakat tetap bisa mendapatkan dalam bentuk uang sebesar Rp 200.000 per bulan dan dibagikan dua bulan sekali sehingga dalam satu tahun ada enam tahap penyaluran dan KPM akan menerima Rp 400.000 dalam sekali pencairan.

Baca Juga: Jokowi Upayakan Bansos Beras Lanjut Sampai Desember 2024

Lewat program ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan, sebagai bentuk penanggulangan kemiskinan serta pelaksanaan tanggung jawab pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan, serta mendorong penyediaan gizi yang lebih seimbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×