Reporter: Agus Triyono |
JAKARTA. Pemerintah dalam waktu dekat akan menawarkan delapan proyek besar senilai US$ 800 juta kepada para investor.
Direktur Kerjasama Proyek Pemerintah Swasta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bastary Pandji Indra menjelaskan bahwa pemerintah sudah menyelesaikan studi kelayakan atas kedelapan proyek tersebut.
"Ini sebenarnya bukan menawarkan, kita rencananya bulan ini akan melakukan market sounding kepada para investor," kata Bastary di Jakarta, pekan ini.
Dengan cara itu, pemerintah berharap bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kekurangan dan kelebihan proyek-proyek tersebut. Sehingga, ketika akhirnya benar-benar masuk tender, segala permasalahan yang menghambat sudah selesai.
"Ini harus dilakukan, karena studi kelayakan yang kami lakukan kemarin kan baru dari sisi kami dan konsultan saja, dari sisi swastanya belum, makanya kami akan minta dulu feeback mereka," kata Bastary.
Delapan proyek tersebut meliputi:
- Empat proyek air minum: proyek air minum Semarang Barat (US$ 78 juta), proyek air minum Kabupaten Lamongan (US$ 16,67 juta), proyek perbaikan air minum di Sulawesi Tengah (US$ 30 juta), dan proyek air minum Bali Selatan senilai (US$ 287 juta).
- Emat proyek air limbah: proyek penanganan limbah Jakarta (US$ 200 juta), proyek penanganan limbah padat di Batam (US$ 100 juta), proyek penanganan limbah padat Putri Cempo, Mojosongo, Jawa Tengah (US$ 30 juta), dan proyek perbaikan penanganan limbah padat Bandung (US$ 100 juta)
Selain itu, beberapa waktu yang lalu pemerintah juga pernah menawarkan lima proyek besar. Di antaranya adalah proyek pembangunan kapal pesiar Tanah Ampo, Karangasem, Bali senilai Rp 750 miliar dan proyek air minum Maros senilai US$ 11,5 juta.
Bastary menambahkan tender proyek pelabuhan kapal pesiar Tanah Ampo saat ini sudah selesai.
Beberapa waktu lalu, Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas Deddy Priatna mengatakan bahwa untuk menarik investor masuk ke proyek pelabuhan kapal pesiar Tanah Ampo, pemerintah akan mengucurkan dana sampai Rp 40 miliar tahun depan. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun lima buah tambatan kapal pesiar.
"Ini ngetes aja dulu, jadi asal beroperasi saja dengan target satu kapal berlabuh, bagus tidak trafiknya, kalau bagus kan investor bisa tertarik, " kata Deddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News