Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) terus bertumbuh. Di bawah kelolaan badan layanan umum (BLU) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dana abadi pendanaan pendidikan ini ditargetkan meraih imbal hasil yang lebih tinggi di tahun depan.
Dalam Nota Keuangan, pemerintah mencatat LPDP sepanjang periode 2010-2018 telah mengelola dana abadi pendidikan sebesar Rp 46,12 triliun atau setara beasiswa kepada 20.255 orang.
Baca Juga: Pemerintah targetkan dana abadi riset mencapai Rp 50 triliun lima tahun mendatang
Akhir tahun ini, akumulasi dana abadi pendidikan diharapkan bisa naik menjadi Rp 66,12 miliar.
Sementara, sampai akhir semester I-2019, LPDP telah dan sedang membiayai 20.568 mahasiswa program magister/doktor, 1.866 tesis/disertasi, dan 156 proposal riset.
LPDP selaku pengelola DPPN melakukan investasi pada berbagai instrumen untuk mendapatkan nilai tambah (return) dengan risiko terukur. Tahun depan, imbal hasil diharapkan mencapai Rp 4,5 triliun untuk mendanai program beasiswa baru maupun yang berlanjut.
Kebutuhan imbal hasil tersebut ditujukan untuk menerima sekitar 5.000 orang mahasiswa baru, melanjutkan pembiayaan beasiswa untuk 11.000 orang mahasiswa, serta mendanai 75 riset.
Baca Juga: Pendaftaran LPDP dibuka hari ini, catat jadwal dan alur seleksinya
"Mulai tahun 2021 hingga 2023 program beasiswa LPDP direncanakan akan menerima 5.000 orang setiap tahunnya yang menjadikan total penerima beasiswa 2013-2023 mencapai lebih dari 45.000 orang,” terang pemerintah.
Adapun, dalam RAPBN 2020, pemerintah mengalokasikan anggaran pembiayaan investasi DPPN sebesar Rp 18 triliun.
Dalam mengelola dana abadi pendidikan ini, kontinuitas ketersediaan pendanaan berjalan (on-going) setiap tahunnya menjadi penting.
Pemerintah memastikan, kebijakan investasi yang menjadi prioritas dalam 2 tahun hingga 3 tahun ke depan berupa instrumen dengan risiko terukur untuk memperoleh imbal hasil yang optimal.
Baca Juga: Ini jadwal dan tahapan resmi beasiswa LPDP tahun 2019
Sri Mulyani sebelumnya menyampaikan, pengelolaan yang tepat memang menjadi tantangan dalam mengembangkan dana abadi yang telah dialokasikan pemerintah.
“Tantangannya, sejujurnya, adalah pengelolaan. Bagaimana menempatkan (dana abadi riset) pada investasi yang maksimal tapi juga prudent agar dana ini tidak habis,” ujar dia belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News