kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.705   -30,00   -0,18%
  • IDX 8.323   4,92   0,06%
  • KOMPAS100 1.158   -1,51   -0,13%
  • LQ45 845   -2,36   -0,28%
  • ISSI 287   0,16   0,05%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 510   -1,18   -0,23%
  • IDX80 130   -0,18   -0,14%
  • IDXV30 136   0,22   0,16%
  • IDXQ30 141   -0,78   -0,55%

Pemerintah Tambah Utang US$ 800 Juta


Senin, 31 Mei 2010 / 10:41 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Tudingan miring mengiringi kepergian Sri Mulyani Indrawati ke Amerika Serikat untuk melakoni tugasnya yang baru sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Menurut Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko, secara diam-diam pemerintah ternyata menambah utang luar negeri baru. Dengan alasan menanggulangi dampak perubahan iklim, pemerintah memutuskan berutang kembali senilai US$ 800 juta.

Sebanyak US$ 200 juta di antaranya berasal dari Bank Dunia. Jadi, "Ternyata bukan karena murni prestasinya Sri Mulyani, tapi karena prestasi negara kita yang mau berutang ke Bank Dunia," ujar Danang di Jakarta, Ahad (30/5).

Semestinya, Danang bilang, pemerintah cukup berburu dana hibah perubahan iklim dari pelbagai negara saja. Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah mengenai hal ini. Telepon genggam Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto tidak aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×