kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Pemerintah Tambah Anggaran MBG Rp 100 Triliun, Pinsar: Selamatkan Usaha Peternak UMKM


Jumat, 31 Januari 2025 / 18:56 WIB
Pemerintah Tambah Anggaran MBG Rp 100 Triliun, Pinsar: Selamatkan Usaha Peternak UMKM
ILUSTRASI. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama sejumlahBadan Usaha Milik Negara (BUMN) berkolaborasi mendukung percepatan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah untuk memperluas cakupan penerima manfaat. Pemerintah akan menambah anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 100 triliun, dengan tambahan ini anggaran MBG menjadi Rp 171 triliun.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menambah anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 100 triliun. Dengan tambahan ini anggaran MBG naik menjadi Rp 171 triliun dari alokasi sebelumnya sebesar Rp 71 triliun. 

Ketua Umum DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR), Singgih Januratmoko berharap tambahan anggaran ini turut menyelamatkan usaha peternak rakyat yang dilibatkan dalam program. 

Singgih mengatakan pelibatan peternak UMKM ini membuat peternak kecil mampu bertahan dari persaingan yang tidak seimbang, dengan perusahaan peternakan raksasa. 

Baca Juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Butuh Tambahan Rp 100 Triliun, Siapa yang Minta?

“Peternak kecil dengan modal terbatas selama ini tak mampu bersaing dengan perusahaan konglomerasi perunggasan. Dengan MBG, pemerintah bisa menyelamatkan 13 juta tenaga kerja yang terlibat dalam peternak UMKM,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/1). 

Menurutnya, pelibatan peternak UMKM juga berimbas positif terhadap kestabilan harga daging ayam dan telur, yang sejak pandemi belum juga stabil, bahkan cenderung anjlok di bawah harga acuan yang ditetapkan pemerintah. 

Hal itulah, menurutnya yang mengakibatkan peternak mengalami kerugian hingga habis modal produksi. 

Untuk itu, Singgih berharap dengan program MBG, pemerintah turut membantu kemudahan kredit untuk peternak rakyat agar bisa memulai beternak kembali. 

“Dengan permodalan itu, peternak UMKM bisa membantu menyukseskan program MBG,” tuturnya. 

Singgih juga menegaskan, para peternak yang terhimpun dalam PINSAR di berbagai wilayah di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan daging ayam dan telur dalam program MBG. 

"Kami mendukung penuh program MBG, karena mampu menyelamatkan peternak UMKM. Dan kami sanggup memenuhi kebutuhan daging ayam dan telur, untuk menyukseskan program MBG,” pungkas Singgih.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal kuat terkait penambahan anggaran untuk MBG, yang sebelumnya Rp 71 triliun menjadi Rp 171 triliun. 

Baca Juga: Tak Lagi Reimburse, Mitra Pelaksana Program MBG akan Langsung Dibayar Mulai Februari

Tambahan anggaran sebesar Rp 100 triliun ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan program sekaligus meningkatkan jumlah sentra penyediaan makanan bergizi di seluruh Indonesia. 

“Apabila Program Makan Bergizi Gratis ini ditingkatkan dari Rp 71 triliun ditambah Rp 100 triliun, maka jumlah sentra akan meningkat. Saya harap ini bisa menimbulkan efek berganda yang luar biasa bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, Kamis (30/1).

Pemerintah telah menetapkan efisiensi anggaran dalam APBN 2025 yang mencapai Rp 3.621,3 triliun. Langkah ini bertujuan memastikan belanja negara berdampak langsung pada masyarakat. 

Pos anggaran yang tidak memiliki efek signifikan akan dipangkas, sedangkan program prioritas, termasuk MBG, akan mendapatkan perhatian lebih.

Baca Juga: Usulan Anggaran Tambahan MBG Rp 100 Triliun, BGN Sebut Tak Ada Suntikan Asing

Sri Mulyani menegaskan bahwa program ini merupakan investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia yang sehat dan cerdas. 

Tujuan dari program ini adalah untuk menjamin anak-anak Indonesia yang bersekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga mereka mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik,” katanya.

Selanjutnya: Inilah Alasan Mengapa DeepSeek Merusak Bitcoin dan Kripto Anda!

Menarik Dibaca: BMKG Catat Gempa Terkini Magnitudo 6,2 Guncang Aceh & Sumatra Utara, Terasa di Medan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×