kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Usulan Anggaran Tambahan MBG Rp 100 Triliun, BGN Sebut Tak Ada Suntikan Asing


Rabu, 22 Januari 2025 / 20:34 WIB
Usulan Anggaran Tambahan MBG Rp 100 Triliun, BGN Sebut Tak Ada Suntikan Asing
ILUSTRASI. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyebut usulan tambahan anggaran Rp 100 triliun nanti seluruhnya akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Menurutnya sejauh ini program MBG belum mendapatkan suntikan anggaran dari pihak luar atau asing. Program ini hanya mendapatkan bantuan berupa peralatan atau hal teknis lainya dari luar negeri. 

"Ya nggak ada namanya makan bergizi dari negara asing, nggak ada. Ini murni pemerintah Indonesia, dari Kepala Negara kepada rakyatnya," kata Dadan, di Istana Negara, Rabu (22/1). 

Baca Juga: Makan Bergizi Butuh Suntikan Rp 100 Triliun, Prabowo Disebut Telah Siapkan Anggaran

Dadan juga mengaku saat ini belum mendapatkan realisasi komitmen invetasi dari China dan Jepang. Menurutnya realisasi investasi ini memerlukan cukup waktu 2 hingga 3 tahun mendatang. 

"Itu hanya komitmen saja," ujarnya. 

Sebelumnya, program MBG turut mendapatkan perhatian dari Jepang. Hal itu ditegaskan dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba yang berlangsung pada Sabtu (11/1) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp 400 Triliun untuk MBG pada 2026 dan Bidik 82,9 Juta Penerima

Presiden Prabowo mengatakan Jepang berminat membantu program makan gratis yang digagasnya karena Negeri Sakura sudah berpengalaman. Prabowo mengklaim Jepang telah 80 tahun mengurus makan bergizi untuk rakyat.

"Dan mereka (Jepang) yang menawarkan inisiatif untuk ikut membantu (program makan bergizi gratis), mungkin dengan pelatihan dan sebagainya," beber Prabowo di Istana Bogor.

PM Ishiba menegaskan Jepang siap menggarap beberapa program kerja sama dengan Indonesia. Ini utamanya mencakup pelatihan penyediaan makan siang di sekolah. Selain itu, Jepang akan mengadakan program kerja sama berupa pengiriman tenaga ahli. Negeri Matahari Terbit itu juga menjanjikan bantuan pengembangan sektor perikanan dan pertanian untuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×