CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemerintah tak perlu khawatir harga minyak dunia naik pasca turunkan harga BBM


Rabu, 27 Mei 2020 / 20:21 WIB
Pemerintah tak perlu khawatir harga minyak dunia naik pasca turunkan harga BBM
ILUSTRASI. Konsumsi BBM Turun: Petugas mengisi bbm di SPBU Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (28/4). Pertamina memprediksi konsumsi BBM Bulan Ramadhan tahun ini akan berada di kisaran 110.034 kiloliter/hari atau turun 20 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu y


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

Piter sendiri, berharap agar harga BBM ini bisa secepatnya turun dan tidak naik kembali. Semakin lama penurunan ini berlangsung, maka akan semakin baik dampaknya dalam mengurangi beban masyarakat.

Meskipun penurunan BBM dilakukan dalam waktu dekat, tetapi memang hal ini belum bisa mendorong konsumsi masyarakat secara signifikan. Apalagi di tengah wabah seperti ini, rasanya akan sangat sulit untuk menaikkan tingkat konsumsi.

Untuk itulah, hal yang dilakukan pemerintah dalam memberikan stimulus hanya dapat berfungsi untuk mengurangi beban masyarakat saja, bukan untuk mendorong konsumsi.

Baca Juga: Harga energi murah, Komisi VII DPR: PLN dan Pertamina harus diberi konpensasi

Apabila setelah harga BBM diturunkan kemudian harga minyak berangsur-angsur meningkat, pemerintah tidak perlu risau mengikuti mekanisme pasar yang berujung pada penyesuaian kembali tarif BBM.

Menurut Piter, hal tersebut masih bisa dipikirkan belakangan dan tidak perlu dibahas sebelum benar-benar terjadi. Jangan sampai, pola pikir yang terbentuk saat ini dipenuhi kekhawatiran atas sesuatu yang pasti akan terjadi di masa yang akan datang.

Piter menjelaskan, dalam kondisi normal penurunan harga BBM untuk masyarakat memang bisa mendorong lonjakan konsumsi BBM. Namun, pada kondisi sekarang ini di mana masyarakat tidak banyak bepergian dan menggunakan kendaraan, maka konsumsi BBM tidak akan naik meskipun harganya turun.

Jadi, jika konsumsi tidak naik dan subsidi tidak meningkat, maka beban terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dari BBM juga tidak akan bertambah.

Baca Juga: Sudah temui Kemenperin, Apindo nantikan penurunan harga energi sektor industri

Meskipun sebentar lagi pemerintah menerapkan keadaan normal baru (new normal), ini juga tidak serta-merta membuat masyarakat beraktivitas normal seperti sebelum wabah melanda.

Piter menilai, masih akan banyak masyarakat yang akan tinggal di rumah dan meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi untuk mobilitas di luar rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×