kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah siapkan vaksin virus flu burung baru


Kamis, 20 Desember 2012 / 16:21 WIB
Pemerintah siapkan vaksin virus flu burung baru
ILUSTRASI. POCO X3 NFC


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah sedang menyiapkan vaksin bagi varian baru virus flu burung. Kementerian Kesehatan mengaku akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dalam menyediakan vaksin bagi virus H5H1 jenis baru ini.

Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, pengembangan vaksin ini selanjutnya akan dilakukan dengan bekerjasama dengan laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) milik Universitas Airlangga dan PT Bio Farma. "Pemerintah berusaha tidak impor," tegasnya, Kamis (20/12).

Ali mengatakan, pemerintah tidak menyiapkan anggaran khusus untuk pengadaan vaksin tersebut. Ia memastikan, proyek pembuatan vaksin baru tinggal melanjutkan pengadaan vaksin yang sudah dilakukan untuk virus H5N1 yang lama. "Dari jenis virusnya sebenarnya sama atau tidak jauh berbeda dengan H5N1 yang lama sehingga tidak ada anggaran baru, tinggal melanjutkan saja," ujarnya.

Menurut Ali, anggaran pengadaan virus flu burung ini mencapai Rp 1 triliun. Dia bilang, sebanyak Rp 700 miliar dari peemritnah dan sisanya dari luar pemerintah. Ali menuturkan, dana tersebut digunakan untuk membangun pabrik vaksin flu burung yang berlokasi di kawasan Jawa Barat dan dikelola oleh PT Bio Farma.

Proses pembangunan pabrik vaksin flu burung diperkirakan sudah mencapai porsi 80%-90%. "Pabrik sudah mulai produksi namun masih belum terlalu banyak jumlahnya karena sedikit terhambat masalah administrasi terkait pengadaan barang dan jasa," ujarnya.

Pemerintah sendiri menargetkan pabrik ini akan sanggup memproduksi sebesar 20 juta vaksin flu burung untuk 10% penduduk Indonesia. Terkait target waktu penyelesaian akhir pabrik tersebut, sayangnya Ali belum bisa memastikannya karena masih terkendala masalah administrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×