kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,84   -25,89   -2.69%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah siapkan stimulus hingga Rp 158,2 triliun sebagai amunisi lawan corona


Sabtu, 14 Maret 2020 / 07:50 WIB
Pemerintah siapkan stimulus hingga Rp 158,2 triliun sebagai amunisi lawan corona


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi mengumumkan paket kebijakan stimulus perekonomian yang kedua untuk meredam dampak wabah virus corona alias Covid-19 terhadap kinerja ekonomi domestik. 

Kebijakan stimulus yang kedua ini terdiri dari stimulus fiskal maupun non fiskal dengan estimasi alokasi anggaran sebesar Rp 22,9 triliun. Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan stimulus ekonomi yang pertama dengan total alokasi anggaran Rp 10,3 triliun. 

Baca Juga: Pemerintah gelontorkan stimulus untuk topang ekonomi, begini pendapat OJK

Selain paket kebijakan stimulus, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga merelaksasi defisit APBN 2020 dari asumsi awal 1,76% terhadap PDB atau Rp 307,2 triliun menjadi 2,5% dari PDB atau sekitar Rp 432,2 triliun. Dengan begitu, proyeksi tambahan defisit anggaran mencapai Rp 125 triliun. 

“Untuk paket stimulus pertama, paket stimulus kedua, dan proyeksi tambahan defisit anggaran tersebut, total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 158,2 triliun sampai saat ini. Sambil kita terus pelajari dampak Covid-19 ke depan,” ujar Airlangga, Jumat (13/3). 

Oleh karena itu, pemerintah tak menutup kemungkinan akan menambah paket stimulus ekonomi lainnya sesuai dengan risiko-risiko yang dicermati atas perkembangan Covid-19 dan perekonomian global nantinya. 

Baca Juga: Rekomendasi WHO ke Indonesia, liburkan sekolah, hingga jauhi tempat umum

Sri Mulyani pun menyatakan, Kemenkeu siap memenuhi kebutuhan anggaran dalam rangka antisipasi dan penanganan Covid-19 di Indonesia. Optimalisasi APBN juga akan dilakukan untuk meminimalisasi dampak Covid-19 pada berbagai sektor perekonomian. 

“Ini bukan pengumuman (stimulus) yang terakhir karena perkembangan ekonomi masih sangat dinamis. Kita terbuka dengan situasi yang ada dan menyiapkan seluruh instrumen kebijakan yang kita miliki untuk memitigasi dan meminimalkan dampak baik pada sektor usaha dan masyarakat,” tutur bendahara negara itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×