Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Seperti janjinya, pemerintah tidak akan berhenti mengeluarkan paket kebijakan di bidang eknomi. Meskipun, situasi ekonomi saat ini sedikit mereda di bandingkan beberapa pekan lalu.
Kali ini, paket kebijakan akan berisikan aturan yang terkait pengembangan kawasan industri. Namun, pemerintah belum mau menyebutkan kebijakan tersebut secara spesifik.
Menteri koordinator bidang perekonomian Darmin Nasution mengaku masih perlu melakukan pembahsan satu putaran lagi bersama menteri-menteri terkait. "Mengenai kebijakan apa yang dikeluarkan jangan dulu," ujar Darmin, Senin (2/11) di Istana Negara, Jakarta.
Namun demikian Darmin menjanjikan kebijakan itu akan segera diumumkan dalam waktu dekat. Ia menjanjikan, jika tidak hari Rabu, maka pengumuman akan dilakukan Kamis pekan depan.
Sementara itu, pembahsan mengenai paket kebijakan ini sebetulnya sudah dilakukan dalam sidang kabinet paripurna, yang dipimpin presiden Joko Widodo, Senin (2/11). Menurut darmin rapat itu belum memutuskan apapun.
Sebelumnya, pemerintah sudah mengeluarkan lima paket kebijakan di bidang ekonomi. Paket-paket itu dikeluarkan untuk merespon kondisi ekonomi yang akhir-akhir ini tertekan oleh sentimen global dan regional.
Sehingga membuat nilai tukar sempat merosot hingga hampir menyentuh level Rp 15.000 per dollar AS. Kini kondisi nilai tukar sudah membaik seiring tekanan global seikit berkurang karena kepurusan Bank sentral AS Federal Reserve yang diperkirakan menunda keputusannya menaikan suku bunga.
Ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Latif Adam memandang paket kebijakan, atau kebijakan apapun yang bisa emndorong ekonomi lebih baik perlu dilakukan. Sebab, kebijakan itu bisa saja bertujuan untuk antisipatif, atau untuk memperbaiki fundamental dalam negeri.
Terkait kawasan industri memang perlu mendapat perhatian karena disanalah pusat industri berada. Kawasan industri harus didorong lebih efisien sehingga mendorong produktifitas industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News