kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Siapkan Opsi Perlindungan Sosial Jika Harga Pertalite Naik


Senin, 22 Agustus 2022 / 16:55 WIB
Pemerintah Siapkan Opsi Perlindungan Sosial Jika Harga Pertalite Naik
ILUSTRASI. Harga BBM diproyeksi naik karena sudah membebani anggaran


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah makin kuat dalam memberi sinyal peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sempat mengatakan, Presiden Joko Widodo bakal mengumumkan keputusan terkait kenaikan harga tersebut di pekan ini.

Luhut menegaskan, bila memang terjadi peningkatan harga BBM Pertalite, pemerintah tetap akan berupaya memberikan bantalan untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Pemerintah akan menyalurkan beberapa program perlindungan sosial, yang saat ini masih dibahas detailnya. Ini untuk menjaga daya beli masyarakat,” tutur Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono kepada Kontan.co.id, Senin (22/8).

Sayangnya, Susiwijono belum bisa menjabarkan lebih rinci terkait program yang disiapkan pemerintah dan besaran kocek yang harus dirogoh pemerintah akan hal ini. Pun, Susiwijono belum bisa memberikan gambaran jelas hasil keputusan pemerintah terkait peningkatan harga BBM Pertalite atau tidak.

Baca Juga: Anggota Komisi XI DPR Sebut APBN 2022 Masih Cukup Menanggung Subsidi BBM

Namun, sebelumnya, sumber Kontan.co.id pernah mengatakan, bila ada peningkatan harga BBM Pertalite, maka ini bisa menyentuh Rp 10.000 per liter, atau akan ada peningkatan sekitar 40%.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, memang kenaikan harga BBM Pertalite diperlukan. Mengingat, anggaran subsidi energi sudah membengkak di tengah peningkatan harga energi global.

Lebih lanjut, David bilang, tahun ini adalah tahun yang tepat untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.

Hal ini juga sehubungan dengan asa pemerintah untuk membawa defisit anggaran ke bawah 3% produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2023. Bila memang beban subsidi terus membengkak, David khawatir pemerintah harus melakukan realokasi anggaran dari sektor lain.

Baca Juga: Jika Harga Pertalite Naik Rp 2.500 per Liter, Inflasi Diproyeksi Melesat 8%

“Ini akan susah, akan mengorbankan anggaran sektor lain yang bisa saja daya dorongnya lebih kuat ke pertumbuhan. Jadi, memang lebih tepat untuk menaikkan harga Pertalite pada tahun ini,” tegas David.

Namun, tentu saja David tak menutup kemungkinan risiko meningkatnya inflasi. Bila harga BBM Pertalite jadi naik sekitar 40%, maka ada tambahan inflasi sekitar 1,2% hingga 1,6%.

Bahkan, David memperkirakan, inflasi pada tahun 2022 bisa tembus di kisaran 6%-8% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×