Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 17,1 triliun untuk menjalankan program renovasi sekolah yang rusak di Indonesia.
Anggaran itu tidak hanya ditujukan untuk melakukan renovasi sekolah negeri tetapi juga ditujukan untuk merenovasi sekolah swasta yang rusak.
"Anggarannya sekitar Rp17,1 triliun yang Insya Allah nanti pelaksanaannya sesuai dengan keputusan rapat hari ini, dilimpahkan pelaksanaannya dari Kementerian Pekerjaan Umum kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu'ti di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).
Prof. Mu'ti mengatakan, pemerintah juga sudah menganggarkan dana sebesar Rp 17,1 triliun untuk melakukan renovasi sekolah yang rusak.
Baca Juga: Ujian Nasional Mulai Digelar Tahun 2026, Ini Kata Mendikdasmen
Fokus renovasi sekolah yang rusak akibat bencana
Fokus utamanya, lanjut Prof. Mu'ti, untuk merenovasi kembali sekolah-sekolah yang rusak akibat bencana alam.
"Terutama sekolah yang memang rusak berat karena berbagai sebab. Terutama adalah yang karena bencana alam yang terjadi beberapa waktu di beberapa tempat di Indonesia," ujarnya.
Secara keseluruhan, pemerintah akan merenovasi kurang lebih 10.000 sekolah rusak yang ada di seluruh Indonesia yang akan dimulai pengerjaannya mulai tahun 2025 mendatang.
"Untuk sekolah, di anggaran 2025 itu ada 10.000 sekian sekolah yang Insya Allah nanti kita renovasi di tahun 2025," ungkapnya.
Sebelumnya, Prof. Mu'ti juga sempat bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum Doddy Hanggodo dalam rapat koordinasi di Sentul, Jawa Barat beberapa waktu lalu dan sedikit membahas soal program renovasi sekolah.
Baca Juga: 20 Universitas yang Paling Banyak Menerima Maba UTBK-SNBT 2024, Referensi Siswa
Dalam pertemuan itu sempat diberitahu bahwa ada masalah dalam program renovasi sekolah karena hanya dilakukan oleh satu kementerian yakni Kemen-PU.
Oleh karena itu, Prof. Mu'ti berharap nantinya program renovasi sekolah bisa dilakukan "double track" dengan Kemen-PU dan Kemendikdasmen.
Sehingga renovasi sekolah yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto bisa segera di selesaikan dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama.
"Kalau misalnya nanti bisa dicari jalan keluarnya, misalnya waktu kami sampaikan kepada Pak Wakil Presiden waktu bertemu itu bisa double track maka bisa PU juga melaksanakan, kami juga melaksanakan. (Sehingga) upaya kita untuk bisa memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan khususnya fasilitas fisik yang rusak itu mudah-mudahan dapat dilaksanakan lebih cepat lagi," terang dia.
Hal ini juga menjadi perhatian Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang juga meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mengatasi sekolah-sekolah yang rusak.
Itu diungkapkan Gibran dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).
"Jangan sampai ada lagi sekolah-sekolah yang roboh, bocor. Jangan sampai ada lagi sekolah-sekolah yang rusak. Ini nanti silakan Pak Menteri (Pendidikan Dasar dan Menengah) berkoordinasi dengan Pak Menteri PU," kata Gibran.
Koordinasi itu, kata Gibran, terkait dengan pemberian bantuan untuk renovasi sekolah dasar dan menengah baik di negeri atau swasta.
"Sekolah-sekolah mana saja yang nanti akan mendapatkan bantuan untuk negeri dan swasta," pungkas Gibran.
Baca Juga: Meski Banyak Tantangan, Kadin Ungkap Peluang Perekonomian di 2025
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 17,1 Triliun untuk Renovasi Sekolah Rusak", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2024/12/31/091239371/pemerintah-siapkan-anggaran-rp-171-triliun-untuk-renovasi-sekolah-rusak.
Selanjutnya: Kenaikan Upah dan Tarif PPN 12% Berpotensi Mengerek Inflasi pada 2025
Menarik Dibaca: Manfaat Teh dan Kopi untuk Tanaman Lidah Buaya, Begini Cara Menggunakannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News