kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pemerintah siapkan 4 langkah respons kebijakan Australia soal pengiriman sapi


Jumat, 10 Juni 2011 / 17:49 WIB
Pemerintah siapkan 4 langkah respons kebijakan Australia soal pengiriman sapi
ILUSTRASI. Kementerian Agama (Kemenag) tengah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 guna menyusun pedoman penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaran ibadah umrah 1442 H.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah langsung menyiapkan sejumlah kebijakan setelah Pemerintah Australia memutuskan menghentikan sementara pengiriman sapi ke Indonesia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebutkan empat kebijakan yang disiapkan Pemerintah untuk mengatasi masalah yang bakal timbul seperti soal kecukupan pasokan daging dan kemungkinan kenaikan harga daging.

“Harus mencari solusi, opsi dan kemudian kebijakan apa yang harus kita jalankan. Empat hal penting yang akan kita lakukan menyusul pelarangan ekspor sapi dari Australia,” kata SBY di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (10/6).

Langkah pertama yang diambil pertama, Pemerintah memastikan pasokan setidaknya dalam jangka waktu enam bulan ke depan. “Saya sudah menugasi Menteri Koordinator Perekonomian dan menteri terkait untuk memastikan supply ini cukup,” katanya.

Tak hanya itu SBY juga meminta para Gubernur yang daerahnya memiliki kawasan ternak yang besar untuk melakukan hal-hal terkait pasokan sapi. Ini juga melibatkan Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) dan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlotter Indonesia (Apfindo).

Kedua, memastikan stabilitas harga meski menjelang bulan Ramadan dan hari raya Lebaran. “Kita berharap jangan sampai kenaikannya itu tidak wajar karena akan membebani saudara-saudara kita yang menjalankan ibadah Ramadan,” katanya.

Ketiga, melakukan investigasi dan penertiban yang dilakukan oleh rumah potong hewan (RPH) sehubungan pemotongan yang dinilai telah melanggar hak makhluk hidup. SBY mengaku telah mendapatkan laporan bahwa banyak RPH di tanah air yang telah memenuhi standar. Meski demikian tidak menutup kemungkinan ada beberapa RPH yang belum sesuai standar.

Keempat, mempercepat program menuju swasembada atau ketahanan daging sapi. “Ini kebijakan jangka menengah dan panjang untuk meningkatkan ketahanan sejumlah komoditi pangan. Dengan kejadian ini mari kita jadikan cambuk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×