Reporter: Dani Prasetya | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) memperkirakan pasokan daging aman hingga Idul Fitri.
"Kami kira pasokan daging cukup hingga akhir Lebaran. Setelah Lebaran itu yang perlu kita pikirkan," ujar Sekjen APPSI Ngadiran, Jumat (3/6).
Seperti diketahui, pemerintah Australia berencana menghentikan pasokan sapi bakalan ke Indonesia. Negara pemasok sapi itu beralasan ternak yang digemukkan di Indonesia itu dianiaya sebelum dipotong. Pemerintah Australia berpendapat rumah pemotongan hewan (RPH) Indonesia tidak melakukan prosedur pemotongan sapi sesuai standar. Padahal standar kedua negara tersebut berbeda.
Rencana mendadak dari Pemerintah Australia itu dikhawatirkan dapat menyebabkan kekurangan pasokan dalam negeri. Apalagi, Australia menyuplai sekitar 30% dari kebutuhan nasional.
Untungnya, menurut Ngadiran, peternak lokal masih memiliki stok sapi untuk disembelih menjelang bulan puasa dan Idul Fitri nanti. Namun, dia mengkhawatirkan untuk pasokan usai Lebaran. Apalagi jika pemerintah tidak memikirkan solusi penyediaan sapi bakalan selain dari Australia. "Kalau pemerintah hanya leha-leha, setelah Lebaran, kita akan kekurangan daging," jelasnya.
Mengenai kondisi harga daging sapi di pasaran, dia mengutarakan, belum terpengaruh tentang rencana penghentian ekspor sapi oleh pemerintah Australia tersebut. "Sejauh ini harga daging belum naik karena stok masih banyak," katanya.
Dia menegaskan, pemerintah perlu berkoordinasi dengan peternak lokal untuk bersiap memenuhi kekurangan sapi yang sebelumnya mengandalkan pasokan dari Australia. "Sebelum menipis, pemerintah perlu lakukan langkah tepat dengan peternak. Kalau tidak harga akan naik dalam 1,5 bulan," imbuh Ngadiran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News