kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah resmi terbitkan Green Sukuk Ritel dengan besaran imbalan 5,5%


Rabu, 04 November 2020 / 15:40 WIB
Pemerintah resmi terbitkan Green Sukuk Ritel dengan besaran imbalan 5,5%
ILUSTRASI. Pemerintah resmi terbitkan Green Sukuk Ritel dengan besaran imbalan 5,5%.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menawarkan masa penawaran surat utang bagi investor retail. Setelah sukuk ritel dan obligasi negara ritel, pemerintah kini resmi menerbitkan Green sukuk ritel seri ST007.

Kementerian Keuangan j(Kemenkeu) juga menetapkan kupon sebesar 5,50% yang dibayar tiap bulan.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengatakan bahwa pemerintah menjamin keamanan dari instrumen investasi yang diterbitkan tersebut.

“Ini diterbitkan pemerintah, sehingga Insya Allah aman,” kata Lucky dalam peluncuran masa penawaran ST007 secara virtual, Rabu (4/11).

Baca Juga: Masa penawaran sukuk tabungan seri ST007 resmi dibuka

Adapun, penerbitan Sukuk tabungan berbasis Green dengan seri ST007 sudah kedua kalinya diterbitkan oleh pemerintah. Sehingga, hal ini merupakan salah satu bentuk inovasi dan menunjukan komitmen pemerintah lewat dukungan pembangunan yang bersifat hijau untuk perubahan iklim.

Selain itu, penerbitan Green Sukuk kali ini adalah bersifat non-tradeable atau tidak dapat diperdagangkan selama dua tahun. Menariknya, imbal hasil dari seri ST007 yang diberikan sebesar 5,5% dengan skema floating with floor yakni mengacu pada pada suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Sukuk tabungan seri ST007 dijual mulai hari ini (4/11), cermati pertimbangan berikut

“Jadi kalau seandainya BI Rate turun misalnya karena dia floating maka ikut turun tapi kita punya floornya jadi tidak bisa lebih rendah dari 5,5%. Tapi kalau naik itu nanti akan disesuaikan,” jelas Lucky.

Sementara itu, nilai minimum pemesanan seri ini mulai dari Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 miliar. Ia menjelaskan, untuk periode pertama yang akan dibayarkan pada tanggal 10 Januari 2021 dan tanggal 10 Februari 2021.

Adapun, hasil dari keuntungan Green Sukuk ini juga akan digunakan untuk membiayai APBN lewat pembangunan-pembangunan yang bersifat hijau dalam menangani pandemi Covid-19. Sehingga para investor tentu turut berpartisipasi untuk mendukung berbagai proyek hijau yang berkelanjutan.

Baca Juga: 31 Mitra distribusi ini akan menjual sukuk tabungan ST007 kupon 5,50% mulai besok

Direktur Pembiayaan Syariah, DJPPR Kemenkeu, Dwi Irianti Hadiningdyah menjelaskan, dengan masa penawaran yang hanya dua tahun menjadi salah penyebab imbal hasil yang lebih kecil dibanding sukuk ritel.

Namun, pemerintah optimistis penawaran surat utang ini masih akan menarik untuk dilirik oleh pasar sebab meski imbal hasil lebih kecil namun bersifat floating. Sehingga apabila suku bunga acuan BI naik tentu imbal hasil akan mengikuti dan menyesuaikan.

“Insyaallah ini masih akan menarik bagi para generasi millenial. Sehingga tidak hanya kepuasan dengan imbalan namun juga kepuasan batin karena telah berkontribusi menjaga bumi untuk masa depan anak cucu,” ujar Dwi.

Selanjutnya: Pemerintah akan menggelar lelang SBSN tambahan pada Rabu (30/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×