kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Percaya Diri Pertumbuhan Ekonomi 2023 Masih Kuat Meski Berat


Kamis, 15 Desember 2022 / 21:48 WIB
Pemerintah Percaya Diri Pertumbuhan Ekonomi 2023 Masih Kuat Meski Berat
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 diproyeksi tetap terjaga


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi yang menantang, pemerintah Indonesia akan terus memelihara optimisme untuk menjaga kepercayaan pasar namun tetap dengan kewaspadaan yang tinggi.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, pemerintah akan terus memonitor dinamika perekonomian baik global maupun domestik agar pihaknya terus mendapatkan gambaran yang utuh terkait kondisi terkini sebagai perumusan kebijakan yang antisipatif dan mitigasi.

"Secara konsisten kita terus mengoptimalkan peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber. Ini sudah kita lakukan dalam dua hingga 3 tahun terakhir. Mendorong strategi yang terus lebih solid dengan mensinergikan bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan," ujar Febrio dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2023 dengan tema Momentum Konsolidasi Ekonomi dan Politik, Kamis (15/12).

Febrio bilang, pihaknya masih optimis bahwa perekonomian Indonesia akan tetap resiliensi dalam menghadapi tekanan perekonomian global. Tentunya, resiliensi tidak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang kuat serta pemulihan ekonomi yang terpantau masih cukup kuat.

"Meski kondisi Indonesia relatif baik, kita perlu hati-hati dalam pilihan kebijakan dan senantiasa menjaga fiskal yang pruden dan sustainability," katanya.

Baca Juga: Hadapi Resesi Global, Ini Bekal yang Disiapkan Pemerintah

Ke depan, Febrio menyampaikan, kebijakan fiskal akan tetap berfungsi menjadi shock absorber dan menjadi instrumen terpenting dalam mendukung reformasi struktural yang krusial untuk menyiapkan fondasi bagi pembangunan jangka panjang.

Pemerintah akan terus berusaha memperkuat pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas di tengah tantangan yang sedang dihadapi oleh ekonomi global.

Meski agak berat, Febrio optimis bahwa target pertumbuhan ekonomi di tahun depan masih tetap berada di kisaran 5%. Hal ini didukung oleh ekonomi Indonesia yang memiliki eksposur relatif terbatas terhadap perekonomian global dengan permintaan domestik yang cukup kuat, khususnya konsumsi masyarakat.

"Inflasi sampai sejauh ini terkendali dan kita berpeluang menjaga terus terkendali bahkan bisa lebih rendah. Ini karena efektivitas pengendalian inflasi dari makanan yang dilakukan oleh tim pengendali pusat dan daerah yang melibatkan stakeholder," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×