Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-182 berupa vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac berjumlah 1.236.000 dosis ini merupakan donasi sari COVAX facility.
"Dengan kedatangan vaksin Sinovac ini maka total vaksin yang sudah tiba di tanah air dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi berjumlah 458.069.415," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong dalam keterangan resmi, Kamis (30/12).
Kedatangan vaksin di pengujung 2021 ini menandai konsistensi pemerintah Indonesia dalam upaya mencukupi kebutuhan vaksin bagi masyarakat. Usman, menyebutkan, pemerintah Indonesia terus mengupayakan kedatangan vaksin, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral.
Baca Juga: BPOM Sebut 5 Vaksin Covid-19 Booster, Apa Saja? Berapa Harganya?
Sejak awal pandemi, Indonesia telah aktif menjalin kerja sama internasional dan multilateral termasuk melalui WHO Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator COVAX Facility.
COVAX atau COVID-19 Vaccines Global Access sendiri merupakan sebuah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara untuk vaksin-vaksin Covid-19, diupayakan terjadinya kesetaraan akses terhadap vaksin bagi bangsa-bangsa di dunia.
Hingga akhir tahun 2021, Pemerintah terus mendatangkan vaksin untuk memastikan ketersediaan vaksin di Indonesia tercukupi. "Karenanya, sejak awal, Pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi untuk bisa secara cepat dan lancar mendapatkan akses vaksin," kata Usman.
Usman menambahkan, tahun depan, Indonesia akan memulai vaksin booster, oleh karenanya stok vaksin terus ditambah. Ada dua skenario disiapkan untuk vaksin booster Covid-19 yang rencananya dimulai pada Januari 2022.
Pertama, vaksin booster diberikan gratis bagi para lanjut usia dan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan dengan menggunakan APBN.
Kedua, vaksin booster akan dapat diberikan dengan skema berbayar bagi kategori penerima vaksin di luar PBI, yaitu warga non lansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan. Vaksin booster non-APBN akan tersedia di perusahaan farmasi yang akan langsung dijual ke masyarakat.
Baca Juga: WHO: Delta dan Omicron Sekarang Jadi Ancaman Kembar, Ciptakan Tsunami Kasus Covid-19
Dia menekankan, ketercukupan stok vaksin sangat penting dalam menyukseskan program vaksinasi nasional. Di samping itu, lanjutnya, Pemerintah sangat mengharapkan peran serta masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi ini, demi terbangunnya herd immunity.
Usman menegaskan, seluruh vaksin yang datang adalah bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan vaksin bagi masyarakat. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 200 juta lebih, maka jumlah vaksin yang dibutuhkan juga sangat banyak.
"Perpaduan antara vaksinasi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci untuk melawan pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News