Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Hari ini (19/2) pemerintah melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI membahas soal perekonomian Indonesia terkini.
Dalam kajiannya, pemerintah memberikan outlook terbaru asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014.
Outlook terbaru ini berkaitan dengan berbagai kondisi ekonomi terkini yang terjadi baik di global ataupun domestik.
Pertama, soal pertumbuhan ekonomi. Dalam outlook terbarunya pemerintah menyebutkan pertumbuhan akan berada di kisaran 5,8%-6%. Dalam APBN 2014, pertumbuhan dipatok sebesar 6%.
Kedua, inflasi. Dalam APBN 2014 inflasi sebesar 5,5%. Outlook terbarunya berkisar 5,4%-5,7%. Ketiga, nilai tukar rupiah. Outlook terbaru rupiah yang disampaikan pemerintah adalah 11.500-12.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Sebelumnya dalam pagu adalah sebesar 10.500.
Keempat, lifting minyak mentah. Outlook terbarunya adalah 800-830 ribu barel per hari (bph). Dalam pag APBN 2014 lifting minyak mentah adalah sebesar 870 ribu bph.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan rupiah dan lifting minyak menjadi asumsi makro yang paling besar pengaruhnya terhadap postur APBN 2014. "Karena berkaitan di penerimaan dan belanja," ujar Chatib dalam paparannya, Rabu (19/2).
Meskipun begitu, Chatib menjelaskan kalau pihaknya belum memutuskan apakah perlu mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014. Kajian internal masih terus dilakukan untuk melihat dampak perubahan asumsi ini lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News