kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Pemerintah paparkan outlook terbaru ekonomi 2014


Rabu, 19 Februari 2014 / 16:01 WIB
Pemerintah paparkan outlook terbaru ekonomi 2014
ILUSTRASI. Bank Mandiri berkomitmen menyerap seluruh hak dalam rights issue yang akan digelar Bank Syariah Indonesia (BSI).?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Hari ini (19/2) pemerintah melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI membahas soal perekonomian Indonesia terkini.

Dalam kajiannya, pemerintah memberikan outlook terbaru asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014.

Outlook terbaru ini berkaitan dengan berbagai kondisi ekonomi terkini yang terjadi baik di global ataupun domestik.

Pertama, soal pertumbuhan ekonomi. Dalam outlook terbarunya pemerintah menyebutkan pertumbuhan akan berada di kisaran 5,8%-6%. Dalam APBN 2014, pertumbuhan dipatok sebesar 6%.

Kedua, inflasi. Dalam APBN 2014 inflasi sebesar 5,5%. Outlook terbarunya berkisar 5,4%-5,7%. Ketiga, nilai tukar rupiah. Outlook terbaru rupiah yang disampaikan pemerintah adalah 11.500-12.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Sebelumnya dalam pagu adalah sebesar 10.500.

Keempat, lifting minyak mentah. Outlook terbarunya adalah 800-830 ribu barel per hari (bph). Dalam pag APBN 2014 lifting minyak mentah adalah sebesar 870 ribu bph.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan rupiah dan lifting minyak menjadi asumsi makro yang paling besar pengaruhnya terhadap postur APBN 2014. "Karena berkaitan di penerimaan dan belanja," ujar Chatib dalam paparannya, Rabu (19/2).

Meskipun begitu, Chatib menjelaskan kalau pihaknya belum memutuskan apakah perlu mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014. Kajian internal masih terus dilakukan untuk melihat dampak perubahan asumsi ini lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×