kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemerintah optimistis target 10 juta lapangan kerja hingga 2019 bakal terlampaui


Senin, 14 Januari 2019 / 13:57 WIB
Pemerintah optimistis target 10 juta lapangan kerja hingga 2019 bakal terlampaui


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah yakin di akhir tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo target 10 juta lapangan kerja akan terlampaui. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, realisasi lapangan pekerjaan pada 2015-2018 sudah mencapai 9,38 juta.

"Target di rencana kerja pemerintah (RKP) hingga 2019 sebanyak 10 juta lapangan kerja pasti tercapai atau terlampaui," kata Bambang di Hotel Sahid, Senin (14/1).

Adapun rinciannya, di tahun 2016 sebanyak 3,59 juta, tahun 2017 mencapai 2,61 juta dan di tahun 2018 sebanyak 2,99 juta lapangan kerja. Artinya, rata-rata pertumbuhan kesempatan kerja selama lima tahun terkahir mencapai 2%.

Menurut Bambang, sebagain besar lapangan kerja itu berada di sektor yang kurang produktif dan sifatnya informal. "Padahal idealnya, kalau kita ingin jadi negara maju ya kita harus di sektor produktif dan butuh skill dan juga harus bisa formal," kata dia.

Mski target bisa terlampaui, Bambang mengatakan, sebetulnya pemerintah memiliki satu pekerjaan rumah yang tak kalah penting yakni, mengejar proporsi tenaga berkeahlian menengah. Ini dianggap penting untuk memperkuat kualitas tenaga kerja.

Ia mencatat di tahun 2019, porsi target tenaga kerja berkeahlian rendah mencapai 37%. Sementara di 2018 baru mencapai 31%.

"Untuk yang menengah pun kita masih ketinggalan. Pemerintah harus kerja keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kenapa? Karena pekerja ini bisanya ada di pabrik yang mayoritas perusahaan tidak terbiasa investasi di pelatihan tenaga kerja," tutur dia.

Maka itu di sisa tahun ini dan lima tahun ke depan pemerintah akan mendorong kesempatan kerja dengan beberapa cara. Pertama, investasi padat pekerja di sektor bernilai tambah tinggi dan di sektor sumber pertumbuhan baru (pariwisata, ekonomi kreatif dan ekonomi digital).

Kedua, Penumbuhan kewirausahaan, dan ketiga, peningkatan ekspor dan penguatan rantai pasok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×