kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemerintah optimis kuartal II-2021 pertumbuhan ekonomi naik hingga 7,8%, ini faktonya


Rabu, 05 Mei 2021 / 17:27 WIB
Pemerintah optimis kuartal II-2021 pertumbuhan ekonomi naik hingga 7,8%, ini faktonya
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 akan kembali ke zona positif di kisaran 6,9% hingga 7,8%. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto lalu mengungkapkan dasar dari optimisme pemerintah. Salah satunya, terkait dengan baseline di kuartal II-2020 yang rendah. 

“Kalau dilihat, kuartal II tahun lalu negatif dengan harga konstan Rp 2.589,8 triiun. Bila dibandingkan dengan harga konstan kuartal I-2021 yang sebesar Rp 2.703,1 triliun, kalau kuartal II-2021 harga konstannya sama, maka ini sudah melompat 5,62% makanya kami yakin target bisa tercapai di kuartal II,” ujar Airlangga dalam konferensi pers daring, Rabu (5/5). 

Airlangga juga menjabarkan prediksinya terkait komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi pada periode April 2021 hingga Juni 2021 tersebut. 

Pertama, konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh di kisaran 6,9% hingga 7,9%. Hal ini didorong alokasi perlindungan sosial dari PEN yang sebesar Rp 157.41 triliun, progres vaksinasi, kebijakan PPKM mikro yang menekan angka Covid-19, juga stimulus di bidang properti dan otomotif. 

Baca Juga: Pemerintah perketat aturan PPKM mikro antisipasi lonjakan kasus akibat libur lebaran

Kedua, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diprediksi akan tumbuh 6,4% hingga 8,3%. Didukung oleh penerapan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) serta penetapan Daftar Positif Investasi (DPI). 

Tak hanya itu, investasi juga akan didukung oleh tingkat suku bunga yang relatif masih rendah, juga didukung Peraturan Presiden (Perpres) no. 109 tahun 2020 terkait Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Ketiga, konsumsi pemerintah diperkirakan bisa meroket di kisaran 7,6% hingga 7,9% seiring dengan komitmen penyaluran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021, pelonggaran defisit fiskal di atas 3%, juga skema burden sharing SKB I pemerintah dan Bank Indonesia (BI). 

Keempat, ekspor diperkirakan akan tumbuh di kisaran 10,5% hingga 12,0% seiring dengan perekonomian China dan Amerika Serikat (AS) yang sudah pulih, peningkatan harga komoditas, dan fasilitas percepatan ekspor dalam UU Cipta Kerja. 

Selanjutnya: Bank Mandiri: Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 masih kontraksi 0,32% yoy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×