Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Menkeu menegaskan dalam penyusunan SKB III, pihaknya bersama BI j bersama-sama terus melihat kesinambungan keuangan, baik dari sisi pemerintah yaitu APBN, dan dari sisi BI yaitu kondisi keuangan dan neraca Bank Indonesia. Kata Menkeu hal ini sebagai dua syarat yang penting, agar pemulihan ekonomi dan pembangunan akan terus bisa berjalan, secara sustainable.
“Jadi, kita tidak mengorbankan, at all cost, sustainibilitas dalam jangka menengah panjang, dalam bentuk kesehatan, keuangan Pemerintah Indonesia, dan BI, yang merupakan fondasi penting bagi perekonomian Indonesia untuk terus tumbuh ke depan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat Konferensi Pers SKB III bersama Gubernur Bank Indonesia, Selasa (24/8).
Baca Juga: BP Jamsostek serahkan 1,5 juta data calon penerima bantuan subsidi upah ke Kemenaker
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan dari skema dan mekanisme dari kerjasama tersebut, bisa mengurangi beban atau biaya dari kesehatan dan beban negara. Selain itu, bisa memperkuat kemampuan dari kebijakan fiskal untuk memulihkan ekonomi.
Perry menegaskan bahwa adanya SKB III tidak mempengaruhi sedikitpun mengenai independensi BI. Ia menyebut justru SKB III mencerminkan independensi BI dalam konteks bersinergi dan berkoordinasi dengan pemerintah secara erat.
Gubernur BI menekankan SKB III juga tidak akan mempengaruhi kemampuan BI untuk melakukan kebijakan moneter dan juga kemampuan keuangan BI.
“Yang ingin saya tambahkan, satu ini ada panggilan tugas negara, untuk kesehatan dan kemanusiaan dan untuk di dalam kita bersama-sama memenuhi tugas negara ini, bersama pemerintah dan berbagai pihak untuk mengatasi masalah kemanusiaan dan keamanan masyarakat, dan sekaligus untuk memulihkan ekonomi,” kata Perry dalam kesempatan sama, Selasa (24/8).
Selanjutnya: Bank kecil masih jadi primadona di mata investor asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News