kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemerintah menjual SUN Rp 16,98 triliun ke Bank Indonesia untuk burden sharing


Sabtu, 29 Agustus 2020 / 20:30 WIB
Pemerintah menjual SUN Rp 16,98 triliun ke Bank Indonesia untuk burden sharing
ILUSTRASI. Kupon SUN untuk burden sharing ini setara dengan suku bunga reverse repo Bank Indonesia tenor 3 bulan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menerbitkan empat seri surat utang negara (SUN) dengan cara private placement kepada Bank Indonesia (BI). Total nilai SUN ini mencapai Rp 16,98 triliun.

"Penerbitan SUN ini merupakan transaksi yang kedua untuk pemenuhan sebagian pembiayaan public goods," ungkap Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam siaran pers, Kamis (27/8).

Total kebutuhan pembiayaan public goods adalah sebesar Rp 397,56 triliun, meliputi pembiayaan untuk belanja kesehatan, perlindungan sosial, serta pembiayaan sektoral kementerian/lembaga dan pemda dalam rangka penanganan coronavirus disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Terjun ke pasar perdana, BI telah beli SBN Rp 125 triliun

Penerbitan SUN ini terdiri dari empat seri surat utang dengan bunga mengambang alias variable rate. Kupon surat utang setara dengan suku bunga reverse repo Bank Indonesia tenor 3 bulan. Kupon tiga bulan pertama masing-masing 3,84%.

Empat seri ini adalah VR0038 (yang akan jatuh tempo pada 28 Agustus 2025), VR0039 (28 Agustus 2026), VR0040 (28 Agustus 2027), dan VR0041 (28 Agustus 2028)dengan nilai masing-masing Rp 4,24 triliun. Empat seri surat utang ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

Selanjutnya, penerbitan SUN dan/atau SBSN baik untuk public goods maupun non-public goods dalam rangka penanggulangan Covid-19 dan PEN akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: IMF Ingatkan Pemerintah RI Hati-Hati Mengelola Utang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×