kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Mengharapkan Ada Dana Sisa dari APBNP 2008


Senin, 24 November 2008 / 08:10 WIB


Reporter: Hans Henricus B | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah mengharapkan masih ada Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) dari anggaran belanja negara tahun 2008. Silpa itu nantinya akan dipakai untuk membiayai antara lain pembayaran gaji pegawai, pensiun, dan alokasi Dana Alokasi Umum.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keauangan, Herry Purnomo mengatakan pada awal tahun 2009 nanti pemerintah mesti menyediakan dana segar untuk membiayai antara lain pembayaran gaji pegawai,  dana pensiun, dana alokasi umum (DAU), dan pembayaran utang dalam negeri dan luar negeri yang dijadwalkan pembayarannya awal tahun. "Anggaran yang diperlukan cukup besar," jelas Herry.

Herry menjelaskan, untuk membayar gaji dan pensiun pemerintah membuthkan anggaran antara Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun. Sedangkan untuk DAU butuh dana antara Rp 15 triliun sampai Rp 16 triliun. Sementara nilai hutang dalam negeri dan luar negeri yang jatuh temponya di awal tahun masih dalam proses penghitungan.

Guna menudukung kebutuhan dana di awal tahun itu, pemerintah mengharapkan masih ada sisa sekitar 10% atau sekitar Rp 98,9 triliun dari total anggaran belanja negara dalam APBNP 2008 sebesar Rp 989,49 triliun. Sementara untuk, penyerapan anggaran belanja negara sampai akhir tahun pemerintah mengharapkan bisa terserap maksimal 90% atau sekitar Rp 890 triliun

Menurut catatan Depkeu, realisasi belanja negara per 31 Oktober 2008 meliputi belanja pegawai sebesar Rp 95,7 triliun atau 77% dari pagu APBNP 2008, belanja barang Rp 34,7 triliun (51,5%), belanja modal Rp 39,4 triliun (64%), subsidi BBM Rp 118,6 triliun (93,5%), dan subsidi listrik Rp 53,6 triliun (89%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×