kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Pemerintah mendorong nasabah MEKAAR naik kelas


Jumat, 25 Januari 2019 / 18:05 WIB
 Pemerintah mendorong nasabah MEKAAR naik kelas


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden dan Menteri BUMN bertemu nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Program ini merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah bagi masyarakat kecil dalam rangka meningkatkan kualitas hidup.

Presiden Joko Widodo juga mendorong nasabah Mekaar yang telah menerima modal usaha untuk menyisihkan keuntungan mereka dengan cara menabung. Dengan demikian kelompok ibu-ibu prasejahtera yang tadinya belum masuk financial inclusive tersebut sudah menjadi bagian dari perbankan seperti diharapkan pemerintah.

"Saya senang jika Ibu-ibu bisa menabung dari pendapatan usahanya.Kalau sudah ada pembukuan bisa dapat KUR, dan harus disiplin. Jika usaha bagus pembukuan bagus, maka bisa dapat KUR dari Bank. Jangan lupa harus  jujur, disiplin dan kerja keras," kata Jokowi dalam rilisnya, Jumat (25/1).

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno juga mendorong dan memastikan nasabah untuk bisa naik kelas. Nasabah yang telah mendapatkan pembinaan yang dilakukan PT PNM (Persero) dan telah mempunyai kapasitas yang layak untuk dibiayai akan mendapatkan fasilitas KUR Mikro melalui sinergi dengan Himbara.

PT PNM mencatat jumlah nasabah Mekaar di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi hingga saat ini tercatat 1,02 juta nasabah. Sementara jumlah pendamping (Account Officer) tercatat sebanyak 415 orang.

Secara nasional, jumlah penerima nasabah hingga saat ini tercatat sebanyak 4,14 juta nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah pendamping tercatat sebanyak 23.203 orang.

Menyambung listrik gratis

Sementara itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali bersinergi menyambungkan listrik gratis ke 11.000 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.

Secara simbolis, bantuan kelistrikan di kedua wilayan ini ini diberikan langsung Presiden Joko Widodo dan didampingi  Menteri BUMN, Rini M. Soemarno di Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (25/1).

Presiden Jokowi menekankan pentingnya listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat sehingga pemerintah terus berupaya agar rumah tangga tidak mampu dapat menikmati listrik. "Saat ini konsentarsi memang di Jawa Barat karena masih masyarakat di sini belum menikmati listrik, " kata Jokowi.

Menteri Rini mengungkapkan, bantuan kelistrikan bagi masyarakat di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi merupakan wujud nyata dari kepedulian BUMN sebagai agen pembangunan yang tidak hanya menciptakan keuntungan tetapi juga terlibat dalam program-program yang secara nyata mendorong perbaikan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk tahap pertama, 6 BUMN karya bersinergi dengan PLN memberikan bantuan penyambungan listrik gratis bagi 317 rumah tangga di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Keenam BUMN yang terlibat dalam bantuan kelistrikan ini adalah PT Waskita Karya , PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, dan Perumnas.

Sisanya, imbuh Rini,  sebanyak 10.683 akan diselesaikan secara bertahap hingga rampung pada Maret 2019. “Terima kasih kepada BUMN yang sudah bersinergi memberikan bantuan listrik kepada masyarakat di sini. Saya terus mendorong dan memastikan, masyarakat yang tadinya hanya bisa menikmati listrik secara lavering (mengambil listrik dari tetangga), kini sudah bisa menikmati listrik dri PLN, “ ungkap Rini.

PT PLN (Persero) mencatat, terdapat 10.472 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Bekasi dan 796 rumah tangga di Kota Bekasi yang masih mendapatkan listrik secara lavering.

Selain mendapat kemudahan dalam pemasangan, masyarakat juga akan mendapat keringanan dalam membayar iuaran listrik setiap bulan ketimbang karena rata-rata biaya/iuran listrik dengan menyambung langsung ke PLN relatif lebih murah dibandingkan dengan menyambung listrik dari tetangga.

"Melalui listrik PLN, mereka dapat melakukan banyak penghematan untuk pengeluaran perbulannya. Dan kami harapkan bantuan sambung listrik gratis ini juga bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi warga" ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Sofyan menambahkan, program sinergi BUMN ini membantu warga tidak mampu sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk membayar biaya pasang baru listriknya. "Sekarang mereka bayar sekitar Rp 30.000 per bulan listrik PLN. Untuk lampu, televisi dan penanak nasi serta alat elektronik lainya,” tegas Sofyan.

Penyambungan listrik di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi merupakan bagian dari program penyambungan listrik di Provinsi Jawa Barat melalui skema sinergi BUMN. Sebelumnya, sinergi bersama BUMN untuk penyambungan listrik gratis telah dilakukan di Kota Bogor, Kab. Bogor, Kab. Bandung, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kab. Pangandaran, Kab. Cianjur dan Kab. Sukabumi dengan total 100.970 rumah tangga tidak mampu telah menikmati listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×