kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah masih pilih-pilih BUMN/BLU penerima dana Rp 27,71 Triliun


Minggu, 29 Agustus 2021 / 21:43 WIB
Pemerintah masih pilih-pilih BUMN/BLU penerima dana Rp 27,71 Triliun


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana akan mencarikan dana sebesar Rp 27,71 triliun pada akhir Agustus 2021. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembiayaan investasi pemerintah kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Layanan Umum (BLU), hingga Lembaga/Badan lainnya.

Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Direktoran Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Meirijal Nur mengatakan rencana pembiayaan investasi pemerintah tersebut diarahkan untuk BLU sebesar Rp 1,5 triliun, dan terbanyak untuk penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN sebesar Rp 26,21 triliun.

Percepatan pencairan PMN tersebut dilakukan untuk mendorong keuangan BUMN penerima agar bisa optimal menjalankan penugasan negara. Sayangnya, meski sudah mengalokasikan anggaran, Meirijal belum bisa memastikan perusahaan pelat merah yang akan menerimanya.

“Detail per BUMN dan per BLU (penerima) masih sangat dinamis, menyesuaikan dengan progress persiapan pencairan yang saat ini tengah dilakukan,” kata Meirijal kepada Kontan.co.id, Jumat (27/8).

Baca Juga: Hutama Karya meraih modal tambahan Rp 19 triliun di paruh kedua tahun ini

Padahal hingga saat ini, DJKN mencatat belum ada satupun BUMN yang mendapatkan kucuran dana dari pemerintah. Dalam Kemenkeu, pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 71,2 triliun PMN kepada BUMN.

Pertama, PT Sarana Multigriya Financial (Persero) Rp 2,3 triliun. Kedua, PT Bahana Pembiayaan Usaha Indonesia (Persero) Rp 20 triliun. Ketiga, PT PLN (Persero) Rp 5 triliun. Keempat, PT Pelindo III (Persero) Rp 1,2 triliun.

Kelima, PT PAL Indonesia (Persero) Rp 1,3 triliun. Keenam, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Rp 500 miliar. Ketujuh, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Rp 1 triliun.




TERBARU

[X]
×