kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pemerintah kucurkan Rp 2,2 triliun untuk pengembangan kawasan Danau Toba


Selasa, 30 Juli 2019 / 17:11 WIB
Pemerintah kucurkan Rp 2,2 triliun untuk pengembangan kawasan Danau Toba


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengalokasikan anggaran pengembangan tambahan sebesar Rp 2,2 triliun untuk kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Pemerintah sebelumnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,4 triliun untuk empat destinasi 'Super Prioritas'.

Dari empat destinasi tersebut, Danau Toba mendapatkan kucuran Rp 2,2 triliun, terbesar dari tiga destinasi super prioritas lainnya yakni Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta pemimpin daerah di kawasan Danau Toba dapat memaksimalkan anggaran pengembangan tambahan tersebut.

Baca Juga: Kementerian PUPR tingkatkan konektivitas di Pulau Samosir

Sehingga kawasan Danau Toba menjadi semakin baik dan mampu meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara untuk menambah devisa bagi tanah air.

Arief pun mengatakan bahwa perhatian dari pemerintah pusat harus menjadi momentum bagi kepala daerah di sekitar Danau Toba untuk membangun kawasan tersebut.

“Dari pertama kali saya ke Danau Toba, muncul tagline ‘Bersatu Untuk Danau Toba’. Dan hingga saat ini tetap saya rasakan. Para Bupati saya harap bisa menangkap momentum perhatian yang diberikan Pak Presiden,” kata Arief dalam keterangan pers, Selasa (30/7).

Baca Juga: Presiden Jokowi ancam akan mencabut izin perusahaan yang mencemari Danau Toba

Menpar lanjut menjelaskan, pengembangan kawasan Danau Toba didasarkan pada tiga faktor utama. Ketiga faktor tersebut yakni atraksi, aksesibilitas dan amenitas (3A).

Dari sisi atraksi, pengembangan dilakukan dengan mengacu pada standar kualifikasi sertifikasi UNESCO Global Geopark (UGG).

“Saat ini sedang diproses aplikasi UGG, ditargetkan tahun ini akan tersertifikasi. Kemudian akan dibangun 16 Geosite yang tersebar di seluruh kabupaten di sekitar Danau Toba,” ungkap Menpar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×