kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.805   35,00   0,21%
  • IDX 8.644   106,34   1,25%
  • KOMPAS100 1.196   14,99   1,27%
  • LQ45 852   6,61   0,78%
  • ISSI 309   4,03   1,32%
  • IDX30 439   3,37   0,77%
  • IDXHIDIV20 514   3,08   0,60%
  • IDX80 133   1,39   1,06%
  • IDXV30 139   1,20   0,87%
  • IDXQ30 141   0,87   0,62%

Pemerintah Kerek Cadangan Beras Jadi 4 Juta Ton pada 2026


Senin, 29 Desember 2025 / 18:47 WIB
Pemerintah Kerek Cadangan Beras Jadi 4 Juta Ton pada 2026
ILUSTRASI. Pemerintah resmi memutuskan untuk mempertebal volume cadangan pangan nasional, khususnya komoditas beras, pada tahun 2026 mendatang. (ANTARA FOTO/AMPELSA)


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah resmi memutuskan untuk mempertebal volume cadangan pangan nasional, khususnya komoditas beras, pada tahun 2026 mendatang.

Volume cadangan beras pemerintah (CBP) ditingkatkan menjadi 4 juta ton, naik signifikan dari target sebelumnya yang dipatok sebesar 3 juta ton.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan keputusan ini diambil untuk mengantisipasi dua kondisi besar yakni lonjakan produksi akibat panen raya yang lebih cepat serta kenaikan permintaan imbas program strategis nasional.

"Tadi kami putuskan cadangan beras pemerintah kita dari 3 juta kita naikin jadi 4 juta. Agar lebih mudah, nanti untuk SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan), untuk bantuan pangan, dan lain sebagainya," ujarnya saat ditemui usai rapat koordinasi di kantornya, Senin (29/12/2025).

Baca Juga: Bulog Targetkan Penyaluran Beras SPHP Capai 60% pada Tahun Ini

Zulhas menjelaskan, salah satu alasan utama kenaikan ini adalah perkiraan panen raya tahun 2026 yang diprediksi akan lebih tinggi dan datang lebih cepat dibandingkan tahun 2025. Jika panen raya biasanya terjadi pada periode Maret hingga Mei, tahun depan kemungkinan besar sudah dimulai sejak Februari.

Atas dasar itu, pemerintah perlu memperbesar daya tampung cadangan untuk menyerap hasil panen petani guna menjaga stabilitas harga di tingkat produsen. “Jadi kita harus bersiap, kalau tidak nanti harga bisa anjlok,” tegas Ketua Umum PAN tersebut.

Di sisi lain, kebutuhan konsumsi beras nasional dipastikan akan melonjak seiring dengan perluasan jangkauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2026. Data Badan Gizi Nasional (BGN) memproyeksikan jumlah penerima program ini akan meroket dalam waktu singkat.

Baca Juga: Bos Bulog: Sawah Rusak Akibat Banjir Sumatra Tak Ganggu Target Penyerapan Beras

Zulhas membeberkan, pada Januari 2026 jumlah penerima MBG diperkirakan mencapai 55 juta orang dan akan terus meningkat hingga menyentuh angka 80 juta penerima pada April 2026. Hal ini otomatis berdampak pada kebutuhan beras yang harus disediakan secara masif.

"Februari naik lagi, Maret naik, dan April sudah menyentuh 80 juta penerima. Bayangkan kalau satu orang butuh satu butir telur per hari, berarti kita butuh 80 juta butir telur setiap hari. Belum lagi ayam dan beras, semua harus dipersiapkan dengan matang,” imbuhnya.

Selanjutnya: DXY Melemah Tapi Rupiah Tertekan, Risiko Fiskal Membayangi Nilai Tukar pada 2026

Menarik Dibaca: Kenali Growth Mindset Biar Kualitas Hidup Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×