Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Maraknya temuan impor beras ilegal di wilayah perbatasan seperti Sabang dan Batam menjadi sorotan di tengah tingginya disparitas harga komoditas pangan.
Di mana beras impor diketahui dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan beras dalam negeri sehingga menciptakan gejolak di pasar.
Menanggapi fenomena tersebut, Perum Bulog memilih untuk menahan diri dalam mengomentari perbedaan harga yang ekstrem antara beras impor ilegal dengan beras yang beredar di pasar domestik.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso, secara tegas menyatakan bahwa urusan terkait disparitas harga yang begitu tinggi, apalagi yang melibatkan aktivitas ilegal, bukanlah kapabilitas Bulog untuk menjawabnya.
Bulog memilih untuk berfokus pada tugas utamanya, yakni pengamanan stok cadangan beras pemerintah (CBP) dan stabilisasi harga.
Baca Juga: Zulhas Buka Suara Soal Temuan Beras Impor Ilegal: Kita Tak Ada Izin Impor!
Arwakhudin memastikan bahwa pasokan beras Bulog saat ini dalam kondisi sangat aman.
"Stok beras Bulog saat ini ada sebanyak 3,8 juta ton yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara di lebih dari 1.500 unit gudang BULOG seluruh Indonesia," ujar Arwakhudin kepada Kontan.co.id, Senin (17/11/2025).
Dengan volume stok yang besar tersebut, lanjut dia, Bulog terus melakukan penyaluran CBP secara masif. Penyaluran dilakukan baik melalui program Bantuan Pangan maupun program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Penyaluran CBP baik melalui program Bantuan Pangan dan SPHP terus dilakukan, sesuai penugasan yang diberikan oleh pemerintah melalui Bapanas," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman kembali menemukan beras impor ilegal sebanyak 40 ton yang masuk melalui salah satu pelabuhan di Batam.
Masuknya beras ini menjadi temuan kedua, setelah sebelumnya ditemukan beras ilegal sebanyak 250 ton yang masuk lewat kawasan bebas perdagangan di Sabang.
"Kami komunikasi dengan Pak Pangdam Kepri, Kapolda Kepri, Walikota dan Pak Dandim setempat, kami ucapkan terima kasih karena bertindak cepat mengankan beras 40 ton," kata Amran dalam Konferensi Pers di Kantornya, Selasa (25/11/2025).
Baca Juga: Beras Impor Ilegal Marak, Mentan Amran: Indonesia Tidak Boleh Jadi Pasar Negara Lain
Amran menegaskan bahwa impor ilegal ini bisa menurunkan semangat tanam 115 juta petani di Indonesia. Padahal, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas petani melalui berbagai perbaikan regulasi.
"Kita ada bantuan anggaran, harga pupuk juga turun 20%, bantuan benih, alat mesin sehingga petani kita bisa semangat tanam," ujar Amran.
Ia juga mengingatkan bahwa Presiden telah melarang impor beras pada tahun ini karena produksi beras telah melampaui target yang ditetapkan. Menurutnya, komitmen ini perlu dijaga untuk mempertahankan kehormatan bangsa di mata dunia.
"Jadi bukan lagi sesuai regulasi atau tidak sesuai, tapi ada yang jauh lebih besar karena kita juga bicara kesejahteraan petani," jelasnya.
Baca Juga: Tak Hanya Sabang, Mentan Kembali Temukan Beras Impor Ilegal 40 Ton di Batam
Selanjutnya: Tayang 8 Januari, Film Suka Duka Tawa Rilis Official Trailer & Poster
Menarik Dibaca: Tayang 8 Januari, Film Suka Duka Tawa Rilis Official Trailer & Poster
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













