Reporter: Yudho Winarto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Menteri Keuangan Agus Martowardjojo menegaskan, harga minyak dunia yang terus melambung sifatnya masih temporer. Hal itu disampaikannya sesaat sebelum mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jumat (4/2).
Dia bahkan menilai, harga minyak dunia yang kini sudah menyentuh di atas US$100 per barel bakal kembali pada posisi normal.
Maka, Agus berprinsip tetap mengacu pada asumsi makro yang telah ditentukan yakni harga minyak di US$ 80 per barel. "Kalau nanti ada perubahan, kita akan menyampaikan. Tapi belum sampai pada perubahan," jelasnya.
Sementara itu Menteri Koordinasi Perekonomian Hatta Rasaja mengaku, pemerintah terus melakukan pemantauan terkait fluktuasi harga minyak dunia. Pasalnya kenaikan harga minyak mempengaruhi sektor sektor lainya yang dapat mendorong laju inflasi.
"Oleh sebab itu kita mencermati dengan sangat dekat soal ini. Kita, bersama Menteri keuangan terus melakukan pantauan," katanya.
Senada dengan Menkeu, Hatta menilai kenaikan harga minyak saat ini bukan bersifat fundamental. Pasalnya sentimen krisis Mesir sifatnya temporer. Apalagi Mesir bukan negara penghasil dan pengekspor minyak sehinga pengaruhnya tidak begitu besar.
Lanjut Hatta, terusan Suez juga tidak akan terganggu meski masuk dalam wilayah Mesir, lantaran merupakan jalur perairan International.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News