kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.954   -84,00   -0,50%
  • IDX 5.976   -19,71   -0,33%
  • KOMPAS100 846   -0,80   -0,09%
  • LQ45 671   3,13   0,47%
  • ISSI 186   -0,55   -0,29%
  • IDX30 354   1,55   0,44%
  • IDXHIDIV20 432   5,16   1,21%
  • IDX80 96   0,17   0,18%
  • IDXV30 102   -0,24   -0,24%
  • IDXQ30 118   1,55   1,33%

Pemerintah ingin naikkan manufaktur ke 30% PDB


Rabu, 25 Maret 2015 / 19:00 WIB
Pemerintah ingin naikkan manufaktur ke 30% PDB
ILUSTRASI. Rekomendasi saham dari KB Valbury Sekuritas untuk perdagangan bursa Kamis (12/10)


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah ingin terus meningkatkan industri manufaktur. Momentum rupiah yang mengalami depresiasi seperti sekarang ini menjadi waktu yang tepat untuk mendorong industri ini.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan, pemerintah telah melakukan reformasi anggaran sehingga anggaran infrastruktur bisa naik signifikan. Yang saat ini perlu dilakukan pemerintah adalah reformasi pada sektor riil untuk menyikapi defisit transaksi berjalan.

Reformasi sektor riil yang dimaksud pemerintah adalah pada sektor manufaktur. Pemerintah ingin mempunyai industri manufaktur yang kuat yang bisa menopang ekonomi.

"Manufaktur harus dinaikkan dari saat ini 22%-23% dari PDB ke 30% dari PDB," terang Bambang, Rabu (25/3).

Momentum saat ini harus dimanfaatkan untuk mendorong manufaktur karena bertopang pada sektor komoditas tidak dapat dilakukan lagi.

Terkait investasi swasta, diakuinya, pemerintah akan mengajak lebih banyak lagi swasta untuk masuk. Maka dari itu reformasi kebijakan pemerintah harus terus dilakukan untuk menciptakan confidens swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×