kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.430   57,00   0,35%
  • IDX 7.618   3,14   0,04%
  • KOMPAS100 1.065   5,05   0,48%
  • LQ45 805   1,84   0,23%
  • ISSI 256   1,72   0,68%
  • IDX30 416   0,88   0,21%
  • IDXHIDIV20 476   -0,82   -0,17%
  • IDX80 120   0,62   0,51%
  • IDXV30 123   0,46   0,37%
  • IDXQ30 133   0,19   0,15%

Pemerintah Indonesia dinilai belum memerlukan fasilitas SDR dari IMF, ini alasannya


Rabu, 04 Agustus 2021 / 20:16 WIB
Pemerintah Indonesia dinilai belum memerlukan fasilitas SDR dari IMF, ini alasannya
ILUSTRASI. Karyawati menunjukkan mata uang Yuan di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (30/11). Pemerintah Indonesia dinilai belum memerlukan fasilitas SDR dari IMF, ini alasannya


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Meskipun Indonesia harus menarik pinjaman, saat ini Josua lebih memilih untuk Indonesia menerbitkan surat utang terutama terhadap investor dalam negeri.

Surat utang Indonesia satu ini juga masih menarik. Bahkan, pada Selasa (3/8) saja, penawaran yang masuk mencapai Rp 107,78 triliun atau yang tertinggi di sepanjang tahun ini. 

“Jadi, memang saat ini tidak ada urgensi untuk pemerintah maupun BI dalam menarik SDR ini. Kita bisa memanfaatkan instrumen yang ada dulu dan tidak ada tekanan berarti,” tandasnya. 

Selanjutnya: Cadangan devisa Juli 2020 catat rekor tertinggi, berikut komponen penunjangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×