kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Pemerintah Indonesia dinilai belum memerlukan fasilitas SDR dari IMF, ini alasannya


Rabu, 04 Agustus 2021 / 20:16 WIB
Pemerintah Indonesia dinilai belum memerlukan fasilitas SDR dari IMF, ini alasannya
ILUSTRASI. Karyawati menunjukkan mata uang Yuan di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (30/11). Pemerintah Indonesia dinilai belum memerlukan fasilitas SDR dari IMF, ini alasannya


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Meskipun Indonesia harus menarik pinjaman, saat ini Josua lebih memilih untuk Indonesia menerbitkan surat utang terutama terhadap investor dalam negeri.

Surat utang Indonesia satu ini juga masih menarik. Bahkan, pada Selasa (3/8) saja, penawaran yang masuk mencapai Rp 107,78 triliun atau yang tertinggi di sepanjang tahun ini. 

“Jadi, memang saat ini tidak ada urgensi untuk pemerintah maupun BI dalam menarik SDR ini. Kita bisa memanfaatkan instrumen yang ada dulu dan tidak ada tekanan berarti,” tandasnya. 

Selanjutnya: Cadangan devisa Juli 2020 catat rekor tertinggi, berikut komponen penunjangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×