kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah gandeng Iran investasi di Tanah Air


Selasa, 11 Februari 2014 / 18:09 WIB
Pemerintah gandeng Iran investasi di Tanah Air
ILUSTRASI. Khusus Akulaku Paylater! Diskon Hotel, Pesawat & Tiket Kereta PegiPegi Rp50.000


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Investasi menjadi sektor yang ingin digenjot pemerintah tahun ini. Pemerintah menggaet investor luar negeri untuk menanamkan modal, termasuk dari negeri Timur Tengah, Iran.

Selama ini Iran hanya berfokus pada transaksi perdagangan saja. Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), ada sekitar 30 perusahaan Iran yang bermitra dagang dengan Indonesia.

Kepala BKPM Mahendra Siregar mengatakan pemerintah ingin meningkatkan investasi dua arah dengan Iran. Salah satu sektor yang akan digarap adalah minyak dan gas.

Sudah ada investor Iran yang tertarik yaitu Nakhle Barani Pardis (NBP) Co.. Nantinya, PT Kreasindo Resources Indonesia (PT. KRI) menggandeng NBP untuk membangun kilang. Kapasitas kilang yang akan dibangun antara 20.000 hingga 300.000 barel per hari.

Nantinya, NBP akan menyediakan minyak mentah dan PT Kreasindo yang akan mengolahnya di tanah air. NBP bersedia untuk berinvestasi hingga 30% untuk realisasi pembangunan kilang. "Ini suatu perkembangan dan kemajuan bagi kita," ujar Mahendra, Selasa (11/2).

Presiden Direktur PT KRI Rudi Radjab menjelaskan nominal investasi yang digelontorkan untuk kerja sama ini sebesar US$ 3 miliar. Rencananya, kilang akan mulai dibangun di tahun 2018 dan pilihan lokasinya adalah antara Banten atau Jawa Barat. Kebutuhan lahan mencapai 300 hektar.

Nanti apabila feasibility study atau studi kelayakan pembangunan kilang sudah selesai, pihaknya akan mengajukan ijin ke BKPM. "Yang penting di awal kita punya minyaknya dulu," tandas Rudy.

Selain investasi Iran ke Indonesia, pemerintah juga mendorong investor tanah air untuk membenamkan usahanya di sana. Salah satu sektor yang didorong adalah pembayaran dan perbankan. Saat ini baru Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) yang membuka cabangnya di Iran. Ke depannya, bank-bank lainnya di Indonesia diharapkan dapat ikut serta.

Mengenai target investasi yang ingin dicapai dari investor asal Iran, BKPM belum dapat memberikan jawaban. Sebagai gambaran, data Kementerian Perdagangan mencatat total perdagangan Indonesia dan Iran terus meningkat. Di tahun 2012 kemarin mencapai US$ 1,26 miliar. Dalam kurun waktu mendatang, Iran mengharapkan perdagangan ini bisa mencapai US$ 5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×