Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Pihaknya juga mendorong Usaha Besar yang bermitra dengan Koperasi dan UKM yang produknya masuk GSP untuk ekspor ke AS, serta membuka peluang masuknya investor AS untuk bermitra dengan UKM di bidang manufakturing, distribusi, dan marketing.
Menteri Teten mengatakan ke depan perlu diusulkan tambahan jenis produk yang memperoleh GSP, khususnya produk yang diproduksi UKM. Selain itu bagi produk UKM yang masuk dalam GSP perlu diproduksi dalam suatu kawasan/sentra atau dengan bentuk factory sharing sehingga terbentuk ekosistem yang efisien.
“Kami juga akan mengoptimalkan kerja sama LLP-KUKM dan Sarinah sebagai Trading House untuk produk UKM dan memiliki warehouse di AS sebagai Home based untuk memasarkan produk UKM yang terpadu dengan sistem pendanaan dan sistem transaksi online,” katanya.
Strategi lain yakni dengan membuka beberapa toko produk Indonesia di beberapa sentra komunitas diaspora Indonesia di Los Angeles, San Fransisco, dan Houston.
Selanjutnya: Jerry Sambuaga optimistis dengan perdagangan Indonesia-AS pasca perpanjangan GSP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News