Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini pemerintah tengah fokus untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, agar bisa menciptakan efek multiplier dalam negeri yang lebih kuat.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, struktur ekonomi Indonesia dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) mayoritas didorong oleh konsumsi masyarakat yang trennya terus positif.
Untuk itu, Dia mendorong agar masyarakat melakukan konsumsi yang berkualitas dengan menggunakan produk dalam negeri.
“Kita maunya masyarakat konsumsi barang dalam negeri. Jadi supaya dia produksi dalam negerinya bergulir, meningkat, menciptakan multiplier di dalam negeri yang lebih kuat. Ini konsumsi dalam negeri, produksi dalam negeri menjadi kunci,” ujar Suahasil mengutip keterangan tertulisnya, Rabu (12/7).
Baca Juga: Kemenkeu Sudah Salurkan Rp 87,5 Triliun untuk Pensiunan ASN/TNI/Polri
Dia mengatakan, hilirisasi di dalam negeri menjadi salah satu cara menciptakan nilai tambah yang lebih besar sehingga bisa menciptakan efek multiplier dan pendapatan yang lebih tinggi untuk masyarakat.
“Proses dalam negeri kita lihat jalan cukup resilien perekonomiannya dengan harapan nanti ujungnya pertumbuhan ekonomi kita di angka sekitar 5% lebih. Ini yang kita mesti jaga sepanjang tahun sampai dengan akhir tahun,” jelasnya.
Untuk itu, Suahasil mengatakan APBN akan terus menjadi instrumen utama untuk melindungi masyarakat melalui optimalisasi belanja negara dengan tata kelola yang baik. Selain itu, seluruh belanja APBN dikelola dengan baik, mulai dari cara melakukan penganggarannya, cara melakukan belanjanya, hingga cara merealisasikannya dengan standar-standar.
“Ada standar governance dan ada KPI (Key Performance Indicator) kinerjanya. Jadi output dari belanja negara itu harus terukur. Kita ingin memastikan dengan seluruh tata kelola, penganggaran, tata kelola belanjanya sendiri, tata kelola dari audit, pemeriksaan, dan pengawasannya berjalan dengan baik,” katanya.
Baca Juga: Kemenkeu Bakal Beri Insentif Bagi Pemda yang Mampu Menekan Inflasi
Ke depannya, Dia menegaskan bahwa APBN akan terus dijaga agar tetap berjalan secara on the track sehingga memberikan sinyal kepada investor bahwa pemerintah mampu mengelola APBN dengan baik untuk menjaga perekonomian Indonesia tetap resilien di tengah ketidakpastian global.
“Kita jaga kondisi ekonomi makronya dan kita jaga kondisi keuangan negaranya. Jadi ke arah akhir tahun, kita pastikan APBN 2023-nya itu kemudian nanti berjalan dengan baik. Sinyal ini yang harus kita bangun. Sinyal yang bisa dipercaya, sinyal yang kredibel,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News