Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah diperkirakan akan menerbitkan surat utang lebih banyak pada kuartal I 2024 atau menjalankan kebijakan front loading dalam pembiayaan.
Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) BSI Kurniawati Yuli Ashari menyampaikan, perkiraan penerbitan utang atau surat berharga negara (SBN) pada semester I akan lebih besar dibandingkan semester II 2024.
Berdasarkan informasi dari Direktorat Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), pada kuartal I 2024, target penerbitan SBN adalah sebesar Rp 240 triliun. Dari APBN 2024, tertulis bahwa total pembiayaan utang yang bersumber ada SBN direncanakan akan sebesar Rp 666 triliun.
Baca Juga: Minat Investor Diprediksi Cukup Tinggi pada Lelang SUN, Selasa (16/1)
“Dengan demikian, target penerbitan SBN pada kuartal I 2024 sudah mencapai 36% dari total target pembiayaan dari SBN. Sehingga, total penerbitan pada semester I kami perkirakan lebih tinggi, meski kemungkinan target penerbitan pada kuartal II sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal I,” tutur Nia kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1).
Menurutnya, penerbitan SBN yang lebih besar pada kuartal I sejalan dengan sejalan dengan kondisi lingkungan strategis, baik domestik maupun global.
Ia memperkirakan, pada periode Pemilu yang berjalan pada tahun ini hingga awal kuartal IV 2024, investor akan cenderung wait and see.
Disamping itu, pada November 2024, Amerika Serikat juga menyelenggarakan pemilu sehingga kondisi pasar keuangan global diperkirakan masih akan diliputi oleh ketidakpastian yang tinggi.
“Kondisi tersebut kurang menguntungkan untuk penerbitan SBN, sehingga kami perkirakan SBN akan lebih banyak diterbitkan pada semester I 2024,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News