Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah baru mendatangkan alat pemeriksaan RNA untuk tes PCR virus corona (Covid-19).
Persaingan dengan sejumlah negara dengan kebutuhan yang sama membuat Indonesia baru mendapatkan alat tes tersebut. Kedatangan alat tersebut dinilai bisa menambah kecepatan pemeriksaan Covid-19 di Indonesia.
"Dengan alat ini Indonesia akan semakin bisa mendata berapa banyak orang yang terkena corona," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Rabu (8/4).
Baca Juga: Sebanyak 33 jamaah Masjid Jami Kebon Jeruk terindikasi positif corona
Terdapat dua jenis alat tes yang didatangkan oleh Indonesia. Pertama adalah alat tes dengan kapasitas 1.000 pemeriksaan per hari sebanyak dua buah.
Selain itu, ada pula 18 buah alat pemeriksaan dengan kapasitas yang lebih rendah sebanyak 500 per hari. Tambahan alat tersebut bisa menambah kapasitas pemeriksaan 8.000 hingga 10.000 per hari.
"Sebulan akan mencapai hampir 300.000 sehingga bisa mengejar orang yang bisa dites," terang Arya.
Baca Juga: Positif corona, bayi berusia 3 bulan di Kabupaten Bogor alami gejala demam
Meski begitu, perlu waktu dalam implementasi alat tersebut. Untuk alat yang memiliki kapasitas besar telah satu buah diinstal di rumah sakit di Jakarta.
Sementara alat lainnya akan disebar di berbagai wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, hingga Papua. Meski begitu perlu waktu hingga 2 minggu untuk alat tersebut bisa digunakan.
Di Indonesia angka tes PCR untuk Covid-19 masih jauh lebih rendah. Sebelumnya Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan Covid-19 Achmad Yurianto bilang pemeriksaan PCR baru mencapai 14.354 spesimen.
Baca Juga: Negatif Covid-19, hasil rapid test 100 wartawan di Depok
"Pada hari ini pemeriksaan sudah 14.354 spesimen untuk PCR dilaksanakan dari spesimen yang dikirim dari lebih 300 rumah sakit," jelas Yuri saat konferensi pers, Selasa (7/4).
Sebagai gambaran telah satu bulan pemerintah menangani Covid-19. Kasus pertama yang dikonfirmasi di Indonesia terjadi pada 2 Maret lalu.
Hingga saat ini telah ada 2.738 kasus positif di Indonesia dengan catatan 204 sembuh dan 221 meninggal dunia. Melihat angka tersebut, Yuri bilang masih terdapat kasus positif yang berada di luar tanpa gejala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News